SEMARANG, beritajateng.tv – Baru-baru ini muncul sebuah kabar tentang serangan siber terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga mengakibatkan data 204 juta pemilih bocor. Jelang pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024, warga Tanah Air kembali heboh dengan adanya kabar hacker yang melakukan peretasan terhadap situs resmi KPU, yakni kpu.go.id.
Hal ini tentu saja menjadi objek kekhawatiran banyak pihak sebab peretasan situs KPU ini bisa mengarah ke kerentanan keamanan siber nasional.
Berikut beberapa hal-hal penting terkait dugaan peretasan situs KPU yang menjadi sorotan baru-baru ini.
5 hal penting soal dugaan peretasan situs KPU
1. Hacker “Jimbo”
Hacker atau Peretas anonim “Jimbo” mengklaim berhasil meretas situs kpu.go.id, mengakses data pemilih yang meliputi informasi sensitif seperti NIK, nomor KK, dan alamat lengkap. Kejadian ini bukan pertama kali terjadi, menyusul insiden serupa pada 2022 oleh peretas Bjorka yang mengakses 105 juta data pemilih.
2. Penemuan 200 juta data pemilih
Tak hanya meretas situs resmi KPU saja, ternyata hacker tersebut juga mengklaim telah berhasil menemukan 204/807/203 data unik. Besaran data tersebut rupanya hampir sama dengan jumlah di dalam daftar pemilih tetap (DPT) KPU RI sebanyak 204.807.203 pemilih.
3. Menjual sebagian data di situs BreachForums
Selain itu, sang hacker atau peretas juga membagikan data yang berhasil ia curi di unggahan situs BreachForums. Adapun situs tersebut kerap menjadi tempat untuk transaksi jual beli hasil peretasan hacker.