“Kita melakukan kegiatan pengawasan untuk memastikan usaha pariwisata, tidak hanya DTW, tapi juga akomodasi, usaha-usaha pariwisata, transportasi, dan restoran itu. Apakah sudah memenuhi aspek-aspek standar atau tidak,” sambung dia.
Pengawasan ketat tempat wisata di Jateng dengan wahana ekstrem
Pengawasan lebih ketat, khususnya pada tempat wisata dengan wahana ekstrem, sudah Disporapar Jawa Tengah lakukan.
Agung menegaskan kepada pengelola DTW bahwa keselamatan pengunjung menjadi prioritas utama. Ia pun turut memastikan wahana tersebut layak pengunjung gunakana serta telah memenuhi standar.
“Masalah keselamatan itu menjadi poin penting dalam wahana permainan,” tegas Agung.
Potensi kecelakaan, Agung sebut, patut menjadi perhatian pengelola. Sehingga, pemeriksaan menjadi penting untuk meminimalisir adanya kecelakaan yang merugikan wisatawan dan berpotensi merusak citra pariwisata Jawa Tengah.
“Potensi kecelakaan seperti di wahana air atau ada pengunjung yang tenggelam, terseret ombak, lalu wahana yang rusak atau gagal fungsi, serta wahana yang berisiko tinggi seperti roller coaster, jembatan kaca, dan jembatan gantung. Itu juga menjadi bagian yang kita perhatikan,” ungkap dia.
BACA JUGA: Mudik Lewat Tol Jakarta-Semarang? Ini Jadwal One Way Ganjil-Genap dan Contraflow Saat Lebaran 2025
Tak hanya itu, Agung mengungkap sudah ada Surat Edaran (SE) Gubernur untuk kabupaten/kota agar memperhatikan wisatawan yang berkunjung ke daerahnya, sekaligus menyiapkan kelancaran menuju DTW.
“Kita juga melakukan pemetaan di situ, kemudian kita melakukan langkah-langkah antisipasinya,” pungkas dia. (*)
Editor: Farah Nazila