Scroll Untuk Baca Artikel
HeadlineJateng

620 Ribu Warga Jateng Miskin Ekstrem, Tersebar di 17 Daerah

×

620 Ribu Warga Jateng Miskin Ekstrem, Tersebar di 17 Daerah

Sebarkan artikel ini
miskin ekstrem Jateng
Kepala Dinas Sosial Jateng Tegoch Hadi Noegroho. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Permasalahan kemiskinan di Jateng yang dipimpin Gubernur Jateng Ganjar Pranowo masih menjadi persoalan pelik. Hanya tinggal 3 bulan sisa masa jabatan, namun problem kemiskinan ekstrem Jateng tak kunjung tuntas.

Angka kemiskinan ekstrem Jateng masih tergolong tinggi. Sebanyak 620.258 warga Provinsi Jateng tergolong miskin ekstrem. Adapun Banyumas menjadi Kabupaten dengan angka kemiskinan ekstrem tertinggi, yakni sebanyak 65.270 orang. Kemudian disusul oleh Kebumen dengan sebanyak 55.320 warga dan Kabupaten Magelang sebanyak 48.762 warga miskin ekstrem.

Kepala Dinas Sosial Jateng Tegoch Hadi Noegroho menyatakan status verifikasi dan validasi data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Jateng sudah tuntas.

BACA JUGA: Jateng Gencarkan Program di Daerah Miskin Ekstrem Targetkan Daerah Bebas Stunting

Wilayah kemiskinan ekstrem Jateng tersebar pada 17 kabupaten.

“Status verval di 17 Kabupaten PKE itu sudah 100 persen. Jumlahnya untuk 923 desa. Itu Anggota Rumah Tangga (ART) maupun Kepala Rumah Tangga (KRT) nya sudah 100 persen. ART miskin ekstrem ada 620.258 dan KRT-nya ada 194.281,” tutur Tegoch, Kamis, 8 Juni 2023.

Kemiskinan ekstrem Jateng tertinggi di Banyumas

Saat ini pihaknya tengah fokus menggarap pengentasan kemiskinan ekstrem yang tersebar di 17 Kabupaten. Sementara itu, ada sebanyak 923 desa miskin ekstrem yang diambil dari data P3KE.

“Kemudian data kita sinkronkan dengan DTKS, lalu muncul 620 ribu tadi. Kita lalu lakukan verifikasi dan validasi untuk memastikan 620 ribu itu benar-benar miskin ekstrem,” tegasnya.

Terkait indikator kemiskinan ekstrem, ia menyebut penentuan status kemiskinan itu berdasarkan komponen kebutuhan dasar. Adapun komponen itu meliputi rumah, jamban, air bersih, hingga listrik.

BACA JUGA: Wilayah Kemiskinan Ekstrem di Jateng Meningkat jadi 19 Daerah, Kinerja Ganjar Dipertanyakan

Tak hanya itu, status disabilitas, stunting, anak putus sekolah, serta pengangguran atau masyarakat yang tidak bekerja juga turut menjadi komponen penentuan status kemiskinan.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan