Wilayah Kemiskinan Ekstrem di Jateng Meningkat jadi 19 Daerah, Kinerja Ganjar Dipertanyakan

SEMARANG, 7/4 (beritajateng.tv) – Upaya penanganan kemiskinan di Jateng dibawah kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo patut dipertanyakan. Jumlah daerah dengan kemiskinan ekstrem bukan berkurang justru bertambah. Wilayah dengan kemiskinan ekstrem di Jateng bertambah dari 5 menjadi 19 daerah.

Hal tersebut termuat dalam Surat Edaran Kementerian Sekretariat Negara Sekretariat Wakil Presiden, Nomor: B-38/KSN/SWP/KK.04.01/02/2022 ditetapkan 212 kabupaten/kota di 25 provinsi sebagai prioritas percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di tahun 2022.

Dalam surat tersebut, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin selaku Ketua Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menyampaikan daftar 212 kabupaten/kota di 25 provinsi yang ditetapkan sebagai lokasi prioritas percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di tahun 2022.

Di Jateng sendiri ada 19 daerah yang tahun ini masuk kategori miskin ekstrem. Padahal tahun lalu hanya ada 5 kabupaten/kota yang masuk kategori tersebut.

Sebanyak 19 daerah yang masuk kategori kemiskinan ekstrem tersebut adalah Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Wonosobo, Magelang, Boyolali, Klaten, Karanganyar, Sragen, Rembang, Pati, Demak, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, dan Brebes.

Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen membenarkan surat tersebut. Dia lantas menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan angka kemiskinan.

“Ya, jadi gini, peningkatan angka kemiskinan kemarin kan disebabkan dengan adanya, pertama, Covid-19. Kedua memang pada akhir-akhir ini harga sembako yang ada kenaikan. Ini harus kita pantau kita koordinasikan dengan pemerintah pusat supaya di tahun ini, khususnya jelang lebaran harga komoditi yang ada bisa kita kendalikan,” kata pria yang akrab disapa Gus Yasin tersebut, belum lama ini.

Dia menambahkan, Pemprov akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat guna mengatasi kondisi tersebut.

Tinggalkan Balasan