Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

78 Tahun Hari Guru Nasional, PGSI Jateng Ungkap Profesionalitas Hingga Kesejahteraan Masih Jadi Polemik

×

78 Tahun Hari Guru Nasional, PGSI Jateng Ungkap Profesionalitas Hingga Kesejahteraan Masih Jadi Polemik

Sebarkan artikel ini
Muh Zen
Ketua Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) Provinsi Jawa Tengah, Muh Zen saat ditemui di Gedung Berlian, Kota Semarang, Jum’at 24 November 2023. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Memasuki tahun ke-78, profesionalitas yang mencakup pelatihan dan sertifikasi, tak luput menjadi PR Pemerintah di Hari Guru Nasional 2023.

Kendati ‘Guru Penggerak’ telah digagas dalam Kurikulum Merdeka Belajar, namun program itu belum dapat menjamin profesionalitas guru secara keseluruhan.

Hal itu terungkap oleh Ketua Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) Provinsi Jawa Tengah, Muh Zen saat ditemui usai Rapat Paripurna di Gedung Berlian, Kota Semarang, Jum’at 24 November 2023 sore.

“Belum seluruh guru baik guru negeri maupun swasta di sekolah atau di madrasah yang sudah mendapatkan akses pendidikan dan pelatihan oleh Pemerintah melalui Guru Penggerak,” terang Zen.

Pihaknya juga menyebut sertifikasi hingga inpassing guru masih menjadi problem secara nasional. Ia membeberkan lebih dari 51 persen guru madrasah di Jawa Tengah belum tersertifikasi.

BACA JUGA: Hari Guru Nasional, Dinas Pendidikan Kota Semarang Ajak Pendidik Jadi Orang Tua Kedua

“Padahal amanat Undang-Undang itu menyatakan guru dan dosen (sertifikasinya) 10 tahun sudah selesai, tapi sampai sekarang belum selesai itu. Termasuk inpassing, penyesuaian gaji guru swasta sebagaimana gaji yang guru-guru negeri terima,” sambungnya.

Kritisi PPPK yang hingga kini belum mencapai titik temu

PPPK untuk guru non ASN guna meningkatkan kesejahteraan dan profesionalitas guru pun, bagi Zen, implementasinya masih carut marut antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Pusat.

“Mas Nadiem ini sudah sering menyampaikan kalau guru-guru akan di PPPK semua, khususnya guru-guru non ASN. Faktanya sampai detik ini belum banyak,” akunya.

Sosok yang menjabat sebagai anggota Komisi E DPRD Provinsi Jateng itu pun mengungkap hanya 30 persen guru non ASN yang terangkat menjadi PPPK.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan