SEMARANG, beritajateng.tv – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Semarang, Arnaz Andrarasmara, optimistis industri pernikahan di Kota Semarang mampu tumbuh di tengah kondisi ekonomi saat ini.
Arnaz menyebut, bisnis pernikahan akan tetap menggeliat meski daya beli masyarakat kini kian menurun.
“Saya tanya saat ini kondisi ekonomi sulit gini, apa teman-teman wedding mengalami? Ternyata tidak, bisnis pernikahan sama sekali tidak terkena impact-nya dengan ekonomi menurun, deflasi saat ini,” ungkap Arnaz saat pembukaan Ikapesta Wedding Expo 2024 di New PRPP Convention Center Merbabu Ballroom, Jumat, 11 Oktober 2024.
Arnaz menilai, terselenggaranya Ikapesta Wedding Expo menjadi bukti bahwa kondisi ekonomi yang menurun saat ini tidak berdampak pada industri pernikahan. Sebab, pameran pernikahan terbesar di Jawa Tengah itu sukses menggandeng lebih dari 100 vendor pesta pernikahan.
BACA JUGA: Kemenag Tegaskan Tak Ada Larangan Pernikahan di Hari Libur: Hanya KUA yang Tutup, Bukan Penghulu
Terlebih, kata dia, pengunjung yang datang masih sesuai target. Yakni, mencapai 1.000 pengunjung per harinya.
“Saya menyimpulkan bahwa bisnis wedding tidak masuk dalam konteks daya beli, karena yang saya lihat akhirnya keinginan orang untuk menikah tidak bisa di-hold,” tuturnya.
Arnaz pun menilai, terselenggaranya Ikapesta Wedding Expo di tengah situasi ekonomi saat ini merupakan terobosan yang luar biasa dari para pelaku jasa penyedia pesta pernikahan. Oleh karenanya, industri pernikahan dapat terus bergerak menambah tenaga kerja dan pendapatan.
Pernikahan sebagai industri menjanjikan
Senada, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Jawa Tengah, Kukrit SW, mengatakan industri pesta pernikahan adalah industri yang menjanjikan. Merupakan bagian dari MICE (meetings, incentives, conference, and exhibitions), Ikapesta Wedding Expo dapat berperan besar dalam memajukan ekonomi di Semarang.