SEMARANG, beritajateng.tv – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Semarang menggagas sistem penyiraman berbasis smart farming untuk mendukung kemudahan dalam program urban farming.
Sistem penyiraman otomatis ini hanya membutuhkan modal sekitar Rp 500 ribu.
Kepala Diskominfo Kota Semarang, Soenarto menjelaskan, pengembangan alat ini berlandaskan pemikiran Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.
BACA JUGA: Pemkot Semarang Bakal Tambah 8.000 Kamera CCTV Baru
Walikota menginginkan teknologi bisa memberikan kemudahan dan keefektifan urban farming oleh Pemkot Semarang.
Sebelumnya, walikota telah mendorong program urban farming di setiap wilayah untuk ketahanan pangan di ibu kota Jawa Tengah.
Hadirnya Smart Farming berbasis internet of things (IoT) akan memudahkan penyiraman melalui smartphone.
“Kita coba kembangkan teknologi untuk memberikan kemudahan dalam pertanian perkotaan atau urban farming yang di kembangkan Pemkot Semarang,” jelasnya, Senin, 4 November 2024.
Setelah evaluasi terkait program urban farming, Soenarto mengungkapkan, niat masyarakat memulai urban farming sangat luar bagus, termasuk dari modal bibit dan lainnya.
Hanya saja, perawatan dan penyiraman yang sulit karena harus melakukannya secara rutin agar bisa tumbuh dengan baik.
“Penyiraman ini kadang mereka anggap sulit, dan menjadi kendala dalam urban farming,” bebernya.
Karena alasan itu, akhirnya Diskominfo membuat Smart Farming berbasis IoT. Yakni menggunakan pompa air pada sistem aplikasi dan mekanik yang bisa dikendalikan melalui smartphone. Tujuannya agar penyiraman tanaman bisa lebih mudah.
Penyiraman Otomatis
“Penyiraman ini meskipun otomatis, masih melibatkan campur tangan manusia untuk menentukan kapan penyiraman dilakukan,” tambah dia.