SEMARANG, beritajateng.tv – Di tengah puncak musim penghujan, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jawa Tengah mengalami lonjakan selama dua pekan terakhir.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Irma Makiah, mengungkap, kasus DBD di Jawa Tengah hingga minggu kedua Januari 2025 menyentuh angka 881. Dari 881 kasus, Irma menyebut 10 orang meninggal dunia.
“Saat ini DBD kasusnya naik, memang. Kita sudah ada 880-an kasus sampai minggu kedua Januari 2025. Cukup tinggi, hampir sama dengan Januari tahun 2024 kemarin,” ungkap Irma kepada beritajateng.tv, Selasa, 28 Januari 2025.
BACA JUGA: Sepanjang 2024 Ada 15.547 Kasus DBD se-Jateng, Dinkes: Pasien Meninggal 244, Mayoritas Anak-anak
Kendati begitu, kata Irma, jumlah kasus DBD pada 2025 memang lebih sedikit ketimbang Januari 2024 lalu.
“Memang lebih sedikit dibanding Januari 2024, dulu mencapai 1098 kasus DBD. Tapi data masih terus berubah, terlebih belum semua wilayah update. Kami berharap kasus DBD bisa terkendali,” sambung Irma.
Purworejo sumbang kasus DBD terbanyak, ada tiga daerah di Jawa Tengah dengan nol kasus
Berdasarkan data yang beritajateng.tv terima pada Selasa, 28 Januari 2025, Purworejo menjadi daerah dengan kasus DBD terbanyak se-Jawa Tengah pada minggu kedua Januari 2025, yakni mencapai 250 kasus yang memakan satu korban jiwa.
Selanjutnya, Grobogan mencapai 95 kasus DBD, tidak disertai dengan orang meninggal. Disusul oleh Klaten sebanyak 52 kasus, tidak disertai dengan orang meninggal. Angka itu mengantarkan Klaten sebagai daerah tertinggi ketiga.
Sementara itu, DBD di Banyumas sebanyak 45 kasus, dengan jumlah satu orang meninggal dunia.