UNGARAN, beritajateng.tv – Kini, konsep pelestarian budaya bukan lagi hanya sekedar nguru-uri. Namun pelestarian budaya juga harus bisa ‘ngurip- uripi’ siapa pun insan dan pegiat budaya itu sendiri.
Dengan begitu, konsep pelestarian budaya akan dapat berkesinambungan, karena para pelaku dan praktisi budaya memiliki tanggungjawab dan kemandirian.
Hal ini terungkap dari Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah, Bagus Suryokusumo pada dialog ‘Media Tradisional- Strategi Inovasi Pembangunan Berkelanjutan’, bersama para pegiat seni Desa Branjang, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Rabu, 29 Januari petang.
Bagus harap, segenap sumber daya manusia (SDM) kesenian, baik yang ada di Desa Branjang maupun di wilayah Kabupaten Semarang pada umumnya bisa meningkat.
BACA JUGA: Serunya Siswa TKN Pembina Belajar Budaya di Pasar Semawis Mini, Gak Kalah Sama yang Asli!
Untuk itu, ia mendorong agar para praktisi budaya, termasuk pelaku seni, mulai menata SDM dan meningkatkan kapasitas masing-masing.
Manajemen serta tata kelola kelompok kesenian juga harus dibenahi. Termasuk menyamakan mindset bahwa pelestarian seni budaya sebagai upaya membangun kemandirian berkelanjutan.