Scroll Untuk Baca Artikel
Kuliner

Berkunjung ke Restoran Semarang nan Legendaris, Surganya Kuliner Kampung dan Peranakan

×

Berkunjung ke Restoran Semarang nan Legendaris, Surganya Kuliner Kampung dan Peranakan

Sebarkan artikel ini
Restoran Semarang sajian lontong cap go meh
Pemilik Restoran Semarang, Jongkie Tio saat menunjukkan sajian Lontong Cap Go Meh, Rabu, 12 Februari 2025. (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Di tengah padatnya pusat Kota Semarang, ada satu restoran legendaris yang berusia puluhan tahun. Letaknya persis di samping Hotel Tentrem. Namanya ialah Restoran Semarang.

Jauh sebelum hotel dan mal milik Sido Muncul Group itu berdiri megah, Restoran Semarang telah lebih dulu menikmati masa kejayaanya.

Namun sayangnya, pembangunan Hotel dan Mal Tentrem beberapa tahun lalu seakan mengusik eksistensi Restoran Semarang.

“Pas pembangunan sebelah, sini retak-retak, tapi saya enggak mau ribut-ribut. Buat apa malah nanti keluar uang,” kisah Jongkie Tio, sang pemilik, saat beritajateng.tv temui, Rabu, 12 Februari 2025.

BACA JUGA: Menikmati Sajian Lontong Cap Go Meh Ala Jongkie Tio, Isinya 12 Bahan Berbeda

Hidup Jongkie yang memang tinggal di bagian belakang restoran tentu menjadi tak tenteram. Beberapa jam sekali, ia terus mendengar dentuman tiada henti saat pembangunan. Alhasil, tidurnya pun jadi tak nyenyak.

Pembangungan itu tak cukup menganggu tidurnya, usaha keluarga Jongkie, yakni Restoran Semarang, juga ikut terusik.

“Semenjak ada Tentrem, restoran saya tertutup sinar matahari. Biasalah, kalau orang lagi jaya tidak lihat yang di bawahnya,” imbuhnya.

Restoran Semarang, surga kuliner peranakan

Meski menemui berbagai tantangan, restoran yang berdiri sejak tahun 1991 ini masih bertahan hingga saat ini. Menyajikan berbagai macam menu makanan, Jongkie menyebutnya dengan masakan kampung.

“Menunya banyak. Bahkan saya bisa dianggap sombong karena bilang banyak. Tapi dari makanan Eropa ada, Mandarin ada, Indonesia apalagi, komplit,” katanya.

Menu di Restoran Semarang memang cukup beragam. Namun, Jongkie sudah terbiasa menyebutnya sebagai “masakan kampung“.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan