SEMARANG, 12/9 (beritajateng.tv) – Kesenian kuda lumping menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Kabupaten Semarang. Ini terbukti dengan gelaran Media Tradisional (Metra) pentas seni kuda lumping yang disuguhkan Kelompok Seni Kuda Lumping Sri Ngesti Lestari di Dusun Tompo Gunung, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Sabtu (10/9/2022). Warga berduyun-duyun datang ke Lapangan Dusun untuk menonton pentas kuda lumping yang dipadukan dengan reog tersebut.
Bahkan di desa tersebut, hampir setiap dusun mempunyai kelompok seni kuda lumping yang masing-masing beranggotakan puluhan pelaku seni. Di sela pentas digelar dialog Nguri-uri Kesenian Khas Kabupaten Semarang. Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto yang hadir secara virtual mengajak sejumlah pihak tak hanya nguri-uri, tetapi juga nguripi kesenian tradisional yang ada di Kabupaten Semarang tersebut.
“Caranya bisa dengan memberikan bantuan bagi para pelaku seni dan memberi ruang untuk pentas, sehingga tak hanya berkesenian, mereka tak hanya berkesenian, tapi juga mendapatkan manfaat secara ekonomi,” ujarnya.
Dia menambahkan, kuda lumping merupakan salah satu ikon kesenian tradisional. Di berbagai daerah, kesenian ini punya sebutannya masing-masing. Ada yang menyebut kuda lumping, jaran kepang, jaranan, maupun jathilan. Kuda lumping juga merupakan pentas yang punya unsur mistis. Tapi justru karena itu, aksi para pemain kuda lumping ini selalu ditunggu penonton.
Anggota DPRD Kabupaten Semarang Hadi Wuryanto menyampaikan apresiasi terhadap Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto dan Sekretariat DPRD Jateng yang turut melestarikan kesenian kuda lumping di Kabupaten Semarang. Mengingat seni kuda lumping merupakan peninggalan budaya leluhur yang berkembang di masyarakat turun-temurun sejak masa lampau.