DEMAK, beritajateng.tv – Ribuan warga dari berbagai daerah memadati Pulau Arnavat di Desa Surodadi, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Senin, 7 April 2025.
Pulau yang baru muncul akibat abrasi pantai ini menjadi magnet baru wisatawan yang penasaran dengan keindahan alamnya. Sekaligus mengikuti tradisi Syawalan yang digelar untuk pertama kalinya di lokasi tersebut.
Pulau Arnavat menjadi wisata pilihan favorit masyarakat untuk menghabiskan libur terakhir Lebaran.
Terletak di ujung desa, pulau ini menyajikan panorama alami nan eksotis, lengkap dengan pasir putih dan udara laut yang segar.
BACA JUGA: Rawan Banjir Rob, Ini Cara Cek CCTV Live Pantura Sayung Demak, Pemudik Pantau Dulu Sebelum OTW
Untuk mencapainya, pengunjung harus menumpang perahu nelayan dan menyusuri hutan mangrove yang dijuluki warga setempat sebagai “Amazon-nya Demak”.
“Baru pertama ke sini, pemandangannya indah banget dan perjalanannya seru lewat mangrove,” ujar Bella, salah satu pengunjung, Senin 7 April 2025.
Dengan tiket masuk seharga Rp12.000, pengunjung tidak hanya menikmati keindahan Pulau Arnavat, tetapi juga hiburan kesenian tradisional barongan yang ada gelar di atas pulau.
Kepala Desa Surodadi, Agus Suprianto, menjelaskan bahwa tradisi Syawalan kali ini adalah yang pertama kali berlangsung sejak kemunculan pulau akibat abrasi di pesisir.
Pemerintah desa pun berinisiatif memperkenalkan Pulau Arnavat sebagai destinasi wisata baru di Jawa Tengah dengan potensi besar.
“Pulau Arnavat ini bisa menjadi ikon wisata alam baru. Harapannya, mendapat perhatian dari pemerintah daerah dan pusat untuk pengembangan infrastruktur,” ungkap Suprianto.
BACA JUGA: Wisata Demak Terfavorit buat Liburan Sekolah, Keindahan Alamnya Bikin Cepet Kangen!
Ia juga menambahkan bahwa meski persiapan penyelenggaraan Syawalan terbilang singkat, antusiasme masyarakat sangat tinggi.
Pemerintah desa pun berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi wisata ini, sembari tetap menjaga kelestarian alam dan kearifan lokal.
Pulau Arnavat kini bukan hanya simbol dari fenomena alam, tetapi juga harapan baru bagi warga Surodadi untuk mengangkat nama daerah mereka ke kancah pariwisata nasional. (*)
Editor: Farah Nazila