Jateng

Sebut Banjir Rob di Sayung Demak Makin Parah, Komisi D Soroti Efek Pembangunan Tol

×

Sebut Banjir Rob di Sayung Demak Makin Parah, Komisi D Soroti Efek Pembangunan Tol

Sebarkan artikel ini
furqon // banjir demak
Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah, Nurul Furqon, saat beritajateng.tv jumpai di Ruang Rapat Komisi D, Kantor DPRD Provinsi Jateng, Kota Semarang. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah, Nurul Furqon, menyoroti banjir rob yang menggenangi Jalan Pantura di Sayung, Demak saat ini semakin parah sejak adanya pembangunan tol.

Kendati begitu, daerah Sayung utamanya yang berlokasi di perumahan Furqon sebut sudah langganan banjir sejak 20 tahun lalu. Hal itu Furqon ungkap saat beritajateng.tv jumpai di Ruang Rapat Komisi D, Kantor DPRD Provinsi Jateng, Kota Semarang, belum lama ini.

Furqon menuturkan, sebelum ada pembangunan tol, banjir justru kerap terjadi di Genuk.

“Pada waktu kemarin sebelum ada rencana tol, banjir itu terjadi di Genuk, bukan di Sayung, bukan. Tapi gak tau setelah pembangunan tol itu malah justru daerah Sayung-Semarang itu yang timbul banjir,” ungkap Furqon.

Menurutnya, banjir yang terjadi di daerah perumahan Bedono dan Sriwulan memang sudah lama terjadi. Pada saat itu, kata Furqon, banjir rob tak tergolong sebagai hencana.

“Kalau dari perumahan Bedono, terus Sriwulan, itu sudah lama sekali. Tapi pada waktu itu rob tidak masuk kategori bencana, dulu kan seperti itu. Sampai sekarang pun kayanya program seperti itu, anggapannya musiman atau faktor alam,“ jelasnya.

Politisi PPP itu juga menyoroti air rob yang mulai meninggi dan menggenangi sepanjang Jalan Pantura di Sayung, Demak sejak adanya pembangunan tol.

BACA JUGA: Kunjungi Posko Pengungsian Warga Bersama Bupati, Kapolda Jateng: Banjir Demak Jilid Dua Lebih Parah

Kata Furqon, frekuensi banjir rob yang menggenangi Jalan Pantura di Sayung Demak itu kini kian meninggi.

“Beberapa tahun ini setelah tol, jalan Semarang-Sayung itu robnya semakin lama semakin tinggi. Mungkin beberapa bulan ini daerah situ gak pernah gak rob, hampir setiap hari, dulu pagi saja gak rob,” terangnya.

Namun kini, kata Furqon, banjir rob bisa terjadi selama 24 jam dengan ketinggian mencapai 50 cm.

“Sekarang robnya setiap saat, Semarang-Sayung paling robnya dulu sore, malam, sehari sekali lah, sekarang tidak. Sehari 24 jam selalu rob, cuma kategorinya kadang rendah, kadang tinggi. Pagi beberapa cm, tapi siang ke sore bisa 30-50 cm, kejadiannya seperti itu,” sambungnya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan