Jateng

Sindikat Perdagangan Orang Internasional Tipu 83 WNI, Korban Asal Brebes Lapor ke Ahmad Luthfi

×

Sindikat Perdagangan Orang Internasional Tipu 83 WNI, Korban Asal Brebes Lapor ke Ahmad Luthfi

Sebarkan artikel ini
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi. (Pemprov Jateng)
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi. (Pemprov Jateng)

SEMARANG, beritajateng.tv – Warga Kabupaten Brebes, Carmadi, mengadu kepada Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi di kantornya pada Jumat, 20 Juni 2025. Sebab, ia menjadi salah satu dari 83 orang korban sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) jaringan internasional.

Awalnya, Carmadi tergiur dengan tawaran bekerja di Spanyol sebagai kru kapal ikan dengan iming-iming gaji €3.000 per bulan. Tapi semua berubah menjadi mimpi buruk. Lantaran ia justru diberi pekerjaan sebagai pelayan restoran dengan upah jauh di bawah janji.

Ia dan korban lainnya justru di berangkatkan secara ilegal ke negara-negara Eropa seperti Spanyol, Portugal, Polandia, dan Yunani.

Dalam pertemuan bersama Ahmad Luthfi dan Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Pol Subagio, Carmadi mewakili korban lainnya menceritakan kronologi panjang bagaimana ia bisa lolos dan kembali ke Indonesia.

“Terima kasih saya sampaikan kepada Pak Gubernur dan Polda Jateng. Saya bisa pulang, tapi teman-teman saya masih banyak di sana. Nasib mereka saya tidak tahu,” ujar Carmadi.

BACA JUGA: Cegah Perdagangan Orang, Kantor Imigrasi Semarang Kini Hanya Layani Pengajuan E-Paspor

Menurut data dari Polda Jateng, tersangka KU (Kunali) asal Tegal dan NU (Nurjaman) dari Brebes menjalankan sindikat ini. Mereka merekrut korban dari berbagai daerah, lalu menjanjikan pekerjaan legal di Spanyol dengan bayaran tinggi.

Sindikat meminta Carmadi membayar biaya pengurusan dokumen dan keberangkatan sebesar Rp65 juta, namun total kerugiannya beragam dan mencapai lebih dari Rp75 juta.

Setelah sampai di Spanyol, para korban justru ditempatkan di rumah agen dan direkam dalam video menjadi semacam “komoditas” untuk dijual ke tempat kerja yang belum pasti.

“Awalnya dijanjikan kerja di kapal, tapi begitu sampai malah disuruh kerja di restoran Cina. Gajinya 900 euro. Teman saya ada yang cuma dapat 700 euro. Tidak sesuai sama sekali,” kata Carmadi.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan