TEGAL, beritajateng.tv – Seorang siswa SMK Negeri 3 Tegal, Mochammad Dafa Sanjaya, dilaporkan hilang saat mengikuti praktik kerja lapangan (PKL) di kapal milik warga Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Korban hilang pada 23 Juni 2025 di perairan Kangean, Madura, dan hingga kini masih belum ditemukan.
Pada 23 Juni 2025, sekitar pukul 11.00 WIB, Dafa terlihat terakhir kali oleh teman-temannya di atas kapal KM Mekar Sari GT 99 yang sedang berlayar di perairan Kangean, Madura, Jawa Timur.
Saat itu, teman-temannya berniat mengajak Dafa makan siang, namun ia sudah tidak tampak di kapal.
BACA JUGA: Viral iPhone Penumpang di Penerbangan Garuda Hilang, Awak Kabin Dibebastugaskan
Sekitar pukul 14.30 WIB, saat kapal sedang melakukan kegiatan tarik jangkar untuk bergeser posisi, Dafa hilang. Teman-teman dan awak kapal yang mengetahui kejadian tersebut langsung berusaha mencarinya di sekitar kapal, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
Upaya Pencarian
Setelah mendapatkan laporan, pencarian segera awak kapal dan tim yang berada di lokasi kejadian lakukan.
Upaya pencarian berlangsung dengan melibatkan kapal-kapal lain di sekitar perairan Kangean, Badan SAR Nasional (Basarnas), serta Polairud yang turut serta dalam operasi pencarian.
Meskipun sudah berlangsung berbagai upaya maksimal, keberadaan Dafa hingga saat ini belum petugas temukan.
Kasat Polairud Polresta Pati, Kompol Hendrik Irawan, mengungkapkan bahwa pencarian terus berlanjut dan timnya membuka ruang komunikasi untuk keluarga korban agar merasa di dampingi dalam situasi sulit ini.
Tanggung Jawab dan Santunan
Sebagai bentuk tanggung jawab, kepolisian bersama pemilik kapal menyerahkan santunan kepada keluarga korban. Selain itu, barang-barang pribadi milik Dafa juga telah di serahkan oleh lembaga penyelenggara PKL kepada orang tuanya. Meski santunan ini tidak dapat menggantikan kehilangan, harapannya, bisa sedikit meringankan beban keluarga.
“Pencarian masih berlangsung, dan kami berkomitmen untuk terus melakukan segala upaya untuk menemukan korban. Kami berharap keluarga tidak merasa sendirian dalam menghadapi cobaan ini,” ungkap Kompol Hendrik.