Viral

Viral Hotel Indonesia Syariah Pekalongan Usir Tamu, Begini Kata PHRI Jawa Tengah

×

Viral Hotel Indonesia Syariah Pekalongan Usir Tamu, Begini Kata PHRI Jawa Tengah

Sebarkan artikel ini
tiktok
Ilustrasi aplikasi TikTok. (Pexels/Pixabay)

SEMARANG, beritajateng.tv – Kasus viral konten kreator yang mengaku diusir dari Hotel Indonesia Syariah Pekalongan mendapat perhatian luas publik. Peristiwa itu tampak dalam unggahan akun TikTok @ramasahid dan kini telah mendapat views jutaan kali.

Dalam unggahannya, ia tampak merekam momen saat ia berdebat dengan pihak manajemen hotel terkait permintaan biaya tambahan, meskipun ia merasa sudah melunasi pembayaran penuh melalui aplikasi Online Travel Agent (OTA).

Dalam video yang beredar, ia menyoroti adanya penambahan biaya tak terduga sekitar Rp10 ribu saat menginap, yang kemudian berujung pengusirannya dari hotel tersebut.

Sekretaris BPD PHRI Jawa Tengah, Yantie Yulianti, SE., menegaskan bahwa hotel tersebut bukan anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Namun, karena nama PHRI sempat ikut terseret dalam pemberitaan, pihaknya merasa perlu turun tangan.

“Perlu saya sampaikan terlebih dahulu bahwa hotel tersebut bukan anggota PHRI. Namun, karena sempat disebut bahwa penambahan biaya merupakan kebijakan PHRI, mau tidak mau kami harus terlibat,” ungkap Yantie saat beritajateng.tv hubungi pada Senin, 18 Agustus 2025.

Ia melanjutkan bahwa pihaknya turut mendampingi Dinas Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Dinparbudpora) Pekalongan untuk bertemu langsung dengan pihak owner dan manajemen hotel. Hingga akhirnya pihak owner menyampaikan permohonan maaf.

BACA JUGA: Kampoeng Pelangi Semarang Pernah Elok dan Viral di Masanya, Kini Mati Suri

Secara prinsip hospitality, Yantie menilai, penanganan tamu oleh pihak hotel sangat keliru. Menurutnya, jika memang ada biaya tambahan, maka harus ada penulisannya secara jelas di platform OTA agar tidak menimbulkan kekecewaan.

“Dari sisi hospitality, cara hotel menangani tamu jelas sangat keliru dan tidak bisa di benarkan. Jika memang ada biaya tambahan, seharusnya ditampilkan di platform OTA agar tamu mengetahui sejak awal,” tegasnya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan