SEMARANG, beritajateng.tv – Sebanyak 365 siswa dan guru menjadi korban keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sragen, Jawa Tengah, pekan lalu. Adapun hasil pemeriksaan sampel MBG yang dugaan kuat beracun itu akan keluar pada Rabu, 20 Agustus 2025 mendatang.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, mengungkap, butuh waktu satu pekan untuk melakukan pemeriksaan sampel MBG yang dugaan beracun itu di laboratorium. Hal itu ia ungkap saat beritajateng.tv konfirmasi via WhatsApp Call, Senin, 18 Agustus 2025 sore.
“[Hari ini] Belum, besok Rabu hasilnya. Butuh waktu satu minggu ya, karena pemeriksaan makanannya [pakai metode] kultur, pembiakan sampai kelihatan apa yang muncul. Itu semua butuh waktu satu minggu,” jelas Yunita.
Yunita menegaskan, pemberian MBG di Sragen telah diberhentikan sementara selama dua hari setelah peristiwa keracunan massal tersebut. Kemudian, kata Yunita, program MBG diliburkan saat akhir pekan, bersamaan dengan peringatan HUT ke-80 RI.
BACA JUGA: Ratusan Siswa Keracunan MBG di Sragen, Ahmad Luthfi Hentikan Sementara SPPG, Buka Posko 24 Jam
Kendati begitu, pihaknya belum dapat memastikan apakah program MBG akan kembali berjalan pada Selasa, 19 Agustus 2025 besok. Ia memastikan, perkembangan pelaksanaan MBG akan ia sampaikan bersamaan dengan keluarnya hasil uji lab pada Rabu besok.
“MBG kemarin masih diberhentikan cuma dua hari, besok saya kabari kalau hasilnya sudah jadi, proses evaluasi, dan lainnya,” sambung Yunita.
Dikabarkan ada 365 korban siswa dan guru, Dinkes Jateng akui hanya dapat laporan 196 korban saja
Berdasarkan keterangan Kepala Puskesmas Gemolong, Agus Pranoto Budi, dalam sebuah wawancara, ada 365 siswa dan guru yang keracunan MBG, mereka berasal dari 10 sekolah.
Sebelumnya, terdapat laporan sebanyak 251 orang yang mengalami keracunan. Mereka berasal dari SDN 4 Gemolong dan SMPN 3 Gemolong.
Menanggapi angka tersebut, Yunita mengklaim hanya menerima laporan sebanyak 196 korban saja. Bahkan, kata Yunita, siswa dan guru yang rawat jalan di puskesmas akibat keracunan tak sampai 200 orang.