SEMARANG, beritajateng.tv – Direktur Umum (Dirut) PDAM Tirta Moedal Semarang, Yudi Indardo angkat bicara menanggapi berita simpang siur yang beredar terkait temuan jasad di Reservoir Siranda pada Sabtu, 16 Agustus 2025.
“Kondisi saat ini adalah Reservoir Siranda tidak kami fungsikan. Memang sudah sejak Maret tidak kami fungsikan sebagai bagian daripada fasilitas pendistribusi air bersih,” ujar Yudi.
Reservoir Siranda selama ini melayani kebutuhan air bersih khususnya wilayah kota yang mengcover Simpang Lima, Pahlawan, Ahmad Yani, Pandanaran, Atmodirono dan sekitarnya.
Sejak Maret 2025, Reservoir Siranda hanya berfungsi sebagai cadangan atau backup sistem manakala ada kejadian luar biasa dalam distribusi air.
BACA JUGA: Soal Temuan Mayat, PDAM: Reservoir Siranda Hanya Cadangan, Pastikan Aliran Air Berasal dari TGM
“Jadi sekarang pasokan air semua berasal dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Tirta Gajah Mungkur (TGM) yang lokasinya ada di sekitar rumah dinas gubernur. IPA TPG levelnya 25 meter lebih baik dari reservoir Siranda itu sendiri,” papar dia.
Keputusan tidak mengoperasikan Reservoir Siranda setelah melalui try and error secara internal. Pihaknya kemudian memutuskan untuk tidak menggunakan Reservoir Siranda sebagai bagian dari operasional rutin distribusi air bersih.
“Kalau reservoir Siranda ini dipakai sebelumnya, kemudian sekarang enggak dipakai, pasti sistem akan kacau. Banyak komplain. Tapi buktinya enggak ada komplain sama sekali. Jadi sudah jelas bahwa memang reservoir Siranda sudah tidak masuk dalam bagian pendistibusan air bersih sehari-hari,” terang dia.