SEMARANG, beritajateng.tv – Anggota Komisi VIII DPR RI, Sigit Purnomo alias Pasha Ungu, akhirnya membuka suara mengenai video joget yang sempat menjadi sorotan publik setelah Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD pada 15 Agustus 2025.
Dalam video yang viral di media sosial, ratusan anggota DPR terlihat berjoget mengikuti iringan lagu daerah seperti Sajojo dan Fa Mi Re saat sesi penutupan sidang.
Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube CURHAT BANG bersama Denny Sumargo, Pasha Ungu memberikan klarifikasi terkait insiden tersebut.
Menurutnya, joget yang terjadi bukanlah bagian dari agenda resmi sidang, melainkan sebuah spontanitas yang terjadi saat musik yang dibawakan oleh mahasiswa Universitas Pertahanan (Unhan) diputar di lantai dua gedung DPR.
“Saya harus jelaskan dulu, karena isu ini berawal dari soal joget-joget yang dibumbui dengan cerita tentang Rp3 juta. Itu tidak benar. Ini bukan soal membela DPR atau karena satu partai. Kita semua ada di situ, 580 anggota DPR plus DPD. Itu seperti rapat umum, bukan acara resmi yang tertulis dalam rundown,” terang Pasha.
BACA JUGA: Pengamat Undip Respons Nasib Pemakzulan Bupati Sudewo: Bola Panas Ada di Tangan DPRD Pati
Pasha menjelaskan bahwa saat pemutaran lagu-lagu nasional dan hiburan dari Unhan, beberapa anggota DPR spontan bergembira dan berjoget.
Menurutnya, tidak ada yang salah jika anggota DPR, yang mewakili masyarakat dari berbagai daerah, merayakan suasana setelah mendengarkan pidato kenegaraan yang dianggap sangat paripurna.
“Pidato Bapak Prabowo Subianto luar biasa, beliau bicara soal hilirisasi ekonomi, potensi yang bisa tumbuh di desa-desa. Ini semua adalah hal positif yang pembahasannya dalam pidato. Lalu apa salahnya jika kami sebagai representasi masyarakat ikut bergembira?” tambahnya.
Pasha juga menegaskan bahwa DPR merupakan representasi dari banyak masyarakat yang berasal dari berbagai daerah. Seperti Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Pulau Seribu.