SEMARANG, beritajateng.tv – Pemerintah Kota Semarang kembali menyoroti pentingnya pembangunan Semarang Outer Ring Road sebagai solusi mengurai kemacetan dan meningkatkan konektivitas antarwilayah, terutama di bagian barat dan selatan kota.
Wakil Walikota Semarang, Iswar Aminuddin menyatakan, proyek ini sudah lama pemkot rencanakan. Namun masih terkendala besarnya kebutuhan anggaran.
Hal itu ia sampaikan usai memimpin upacara Peringatan Hari Perhubungan Nasional ke-55 di halaman Balaikota, Kamis, 18 September 2025.
“Dulu kita sudah punya program Outer Ring Road ya, kebutuhan anggaran yang begitu sangat besar, kurang lebih hampir Rp 3 triliun, terutama untuk pembebasan tanah dan untuk pembangunannya sendiri, sehingga ini (realisasinya masih belum terlaksana),” terang Iswar.
Iswar menjelaskan, selama ini lalu lintas di dalam kota Semarang masih bercampur antara kendaraan dengan tujuan lokal dan kendaraan yang hanya melintas.
Hal ini menyebabkan kemacetan di simpul-simpul tertentu. Kehadiran Outer Ring Road harapannya dapat memisahkan arus lalu lintas tersebut, sehingga beban jalan di dalam kota bisa berkurang.
BACA JUGA: Momentum Harhubnas, Pemkot Semarang Siap Hadirkan Transportasi Inklusif dan Modern
Menurutnya, sempat ada wacana agar jalur Outer Ring Road menjadi jalan tol. Namun hal tersebut di nilai tidak memungkinkan karena panjang trase yang relatif pendek, sehingga secara finansial dianggap tidak layak.
“Kita masih mencari sebuah skenario tentang bagaimana pembangunan Outer Ring Road di Kota Semarang. Kemarin sempat diskusi dengan Kementerian PU soal kemungkinan menjadikannya jalan tol. Tapi karena terlalu pendek, sehingga tidak feasible untuk menjadi jalan tol, sehingga ini memang masih agak tertunda,” terangnya.