MAGELANG, beritajateng.tv – Pemerintah Provinsi dan Bank Indonesia Jawa Tengah (BI Jateng) berupaya menjaga kestabilan harga pangan terutama cabai melalui gerakan petani peduli inflasi.
Ratusan petani di Magelang, menetapkan tekadnya untuk mendukung program ini. Melalui gerakan petani peduli inflasi komoditas cabai Jawa Tengah di GOR Desa Banyusidi, Pakis, Magelang Senin, 22 September 2025.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra memastikan, harga cabai di Jateng masih terkendali.
Ia menyebut, meskipun harga cabai di Sumatera Barat sempat menyentuh Rp90 ribu per kilogram. Di Jawa Tengah harga cabai keriting tetap di kisaran Rp50 ribu.
Rahmat menjelaskan, cabai keriting dan cabai rawit justru berkontribusi terhadap deflasi pada Agustus 2025, masing-masing minus 0,01 persen dan minus 0,07 persen.
Inflasi Jateng sendiri tercatat di level 2,48 persen, sedikit di atas inflasi nasional 2,31 persen.
Menurutnya, capaian itu tak lepas dari kontribusi petani dan strategi pengendalian harga melalui pembentukan champion cabai lokal.
BACA JUGA: Sinergi Pemprov dan BI Jateng Pulihkan Lahan Pertanian Bekas Banjir Seluas 512 Hektar di Demak
“Hingga saat ini, terdapat 15 champion lokal. Enam di antaranya sudah memiliki fasilitas greenhouse, sehingga produksi tidak tergantung cuaca,” jelas Rahmat.
Dalam kesempatan itu, juga berlangsung pelantikan champion cabai di Jawa Tengah.
Rahmat berharap champion tersebut mampu menahan sekitar 20 persen produksi cabai Jateng. Sehingga harga tidak sepenuhnya terkendali, termasuk pengepul dari luar daerah.
Selain itu, BI juga mendorong hilirisasi cabai melalui produk turunan. Seperti cabai kering dan pasta cabai, serta pengembangan aplikasi lelang cabai agar harga di tentukan di Jawa Tengah.