Jateng

Alami Trauma, Murid SMPN Korban Bullying di Blora Masih Belum Masuk Sekolah

×

Alami Trauma, Murid SMPN Korban Bullying di Blora Masih Belum Masuk Sekolah

Sebarkan artikel ini
Bullying di Blora
Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Blora, Slamet Pamuji, saat dikonfirmasi di SMPN 1 Blora. (Heri/beritajateng.tv)

BLORA, beritajateng.tv –  Siswa SMP Negeri favorit di Blora yang menjadi korban bullying hingga kini belum masuk sekolah. Korban masih mengalami trauma dan mendapat pendampingan dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P3A) Kabupaten Blora.

Sugiyanto, pengacara pendamping korban, menjelaskan bahwa korban masih berada di rumah. Sedangkan pelaku saat ini mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) melalui daring.

“Korban mengalami luka memar di pinggang kiri karena kena tendang, dan ada luka benjol di leher belakang,” ungkap Sugiyanto, Kamis, 13 November 2025.

BACA JUGA: Polisi Periksa Guru dan Murid Terkait Kasus Bullying di SMP Blora, Jumlah Saksi Terus Bertambah

Menrutnya, psikolog dari Dinas Sosial P3A Blora sudah menjalin komunikasi dengan keluarga guna melakukan pendampingan trauma healing kepada korban.

“Mengenai keempat korban yang mau pindah sekolah, itu atas inisiatif orang tua pelaku. Jadi waktu mediasi, keluarga korban minta agar pelaku jangan satu kelas dengan korban karena korban trauma. Orang tua pelaku menyetujui, tapi ini masih dalam proses,” jelasnya.

Terpisah, Ketua Dewan Pendidikan Blora, Selamet Pamuji, membenarkan bahwa sekolah tidak boleh mengeluarkan siswa. Kalau memang mereka harus pindah dari sekolah, pemerintah juga harus mencarikan sekolah yang baik.

“Intinya mereka atau pelaku tidak boleh putus sekolah,” ujar Mumuk, sapaan akrabnya.

Tim anti-bullying belum berjalan maksimal di Blora

Mumuk melihat bahwa tim anti-bullying yang telah Pemerintah bentuk kurang berjalan secara maksimal.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan