SEMARANG, beritajateng.tv – Ketua Pimpinan Wilayah Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PW PSNU) Pagar Nusa Jawa Tengah sekaligus Bupati Blora, Arief Rohman, menyampaikan duka mendalam atas kematian anggota Pagar Nusa Kota Semarang, Mohammad Bimo Saputra (17). Arief juga akan mengawal kasus dugaan pengeroyokan yang menyebabkan kepergian salah satu anggotanya.
Anggota tersebut meninggal dunia usai diduga menjadi korban pengeroyokan sekelompok geng motor atau balap liar di wilayah Mranggen, Kabupaten Demak, pada Jumat, 26 Desember 2025 dini hari.
“Atas nama PW Pagar Nusa Jawa Tengah dan mewakili pimpinan pusat, kami menyampaikan turut berbelasungkawa atas meninggalnya Mas Bimo. Kita doakan semoga husnul khatimah dan kami sangat prihatin atas kejadian ini,” ujarnya di rumah duka pada Senin, 29 Desember 2025 malam.
BACA JUGA: Anggota Pagar Nusa Tewas, Polres Demak Periksa 5 Terduga Pelaku
Ia menyampaikan bahwa pihaknya telah berkomunikasi langsung dengan Kapolda Jawa Tengah dan Kapolres Demak terkait penanganan kasus tersebut. Berdasarkan informasi yang pihaknya terima, kepolisian telah menetapkan empat orang tersangka.
“Kami sudah berkomunikasi dengan Kapolda Jateng dan Kapolres Demak. Dari informasi yang kami terima, polisi sudah menetapkan empat tersangka dan kemungkinan akan kepolisian umumkan secara resmi. Perkara ini masih dalam pengembangan,” jelasnya.
Menurut Arief, berdasarkan bukti rekaman CCTV dan video, jumlah pelaku menruut dugaan lebih dari empat orang.
“Dari penjelasan Kapolres, berdasarkan bukti CCTV dan video, tidak berhenti di empat tersangka. Untuk lebih jelasnya nanti bisa dikonfirmasi saat konferensi pers Polres Demak,” katanya.
Arief Rohman Imbau Anggota Lain Pagar Nusa Tak Reaktif
PW Pagar Nusa Jawa Tengah juga telah melaporkan peristiwa tersebut ke pimpinan pusat serta mengimbau anggota dari daerah lain untuk tidak datang ke lokasi kejadian, mengingat proses hukum telah berjalan.
“Kami menghimbau seluruh anggota Pagar Nusa agar tidak reaktif. Perkara ini sudah kepolisian tangani secara profesional dan objektif,” tegas Arief.
Ia menambahkan, maraknya aksi geng motor dan balap liar menjadi persoalan bersama yang harus beroleh penaanganan secara sinergis.











