SEMARANG, beritajateng.tv – Badan Amil Zakat Nasional Kota Semarang menyalurkan bantuan senilai Rp1,7 miliar kepada 2.500 mustahik melalui Program Pentasharufan Massal Akhir Tahun 2025.
Program ini menjadi bagian dari upaya Baznas Kota Semarang dalam menjaga daya beli masyarakat sekaligus menekan dampak inflasi di penghujung tahun.
Penyaluran bantuan kepada mustahik yang tersebar di seluruh wilayah Kota Semarang. Bantuan tersebut mencakup berbagai kategori. Mulai dari santunan bagi warga miskin, bantuan pendidikan dan kesehatan, hingga dukungan bagi asnaf fii sabilillah.
Seluruh bantuan bersumber dari dana zakat, infak, dan sedekah yang Baznas Kota Semarang himpun sepanjang tahun 2025.
Ketua Baznas Kota Semarang, Arnaz Agung Andrarasmara, menjelaskan bahwa dana ini merupakan amanah para muzaki dan munfik yang menunaikan zakat melalui Unit Pengumpul Zakat tingkat Kota Semarang.
“Selama periode Januari hingga Desember 2025, kami menghimpun zakat dari para muzaki. Sebesar 30 persen dari dana tersebut kami salurkan di akhir tahun, dengan total Rp1,7 miliar untuk 2.500 mustahik. Dana ini kami arahkan agar benar-benar memberi manfaat nyata bagi penerima,” ujar Arnaz.
Menurutnya, momentum penyaluran di akhir tahun menjadi sangat penting karena bertepatan dengan meningkatnya kebutuhan rumah tangga, terutama menjelang tahun ajaran baru. Bantuan ini harapannya dapat membantu memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak mustahik.
“Sebagian besar bantuan ini dapat dimanfaatkan untuk keperluan sekolah, seperti tas, sepatu, dan buku tulis. Kami berharap ini bisa meringankan beban keluarga dan mendorong semangat anak-anak untuk terus bersekolah,” kata Arnaz.
BACA JUGA: Baznas Kota Semarang Gelar Pelatihan Satpam Gada Pratama untuk Tekan Pengangguran
Baznas Kota Semarang memilih skema pentasharufan massal sebagai bentuk transparansi sekaligus upaya memperluas jangkauan penerima manfaat.













