Semarang, 21/12 (BeritaJateng.tv) – Pelaksana tugas atau Plt. Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menegaskan jika ketersediaan bahan pokok khususnya pangan jelang Natal dan tahun baru di ibu kota Provinsi Jawa Tengah relatif aman, stabil dan bisa tercukupi.
“Dari semua instansi menyampaikan yang pertama ketersediaan bahan pokok aman dan masih relatif stabil. Yang harus diwaspadai adalah beras, ayam, cabai dan telur. Ketersediaan Bulog juga sudah melebihi kebutuhan yang ada di Kota Semarang,” terang perempuan yang akrab disapa Mbak Ita, Selasa (20/12) di Balaikota.
Saat memimpin rapat koordinasi menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru) bersama jajaran Pemerintah kota Semarang, Forkopimda, dan stakeholder terkait, dirinya bahkan menyebutkan jika Kota Semarang menjadi kota di Jawa Tengah dengan inflasi terendah. “Karena itu, Saya minta masyarakat supaya tidak panic buying. Justru ketika masyarakat panic buying, itu akan memicu harga-harga menjadi naik,” lanjutnya.
Pertemuan tersebut digelar untuk memonitor ketersediaan bahan pangan, BBM, gas LPG, angkutan atau transportasi, hingga keamanan selama perayaan Nataru di Kota Semarang.
Dalam forum tersebut, Mbak Ita juga merinci ketersediaan bahan pokok bagi warga masyarakat. “Beras ada 1800 ton, gula pasir 250 ton, dan minyak goreng 8000 liter. Sehingga kita harapkan tidak ada kekurangan,” tegas mbak Ita.
Dirinya kemudian menginstruksikan kepada Dinas Perdagangan untuk terus memonitor harga di pasaran setiap hari. Mbak Ita juga meminta TNI dan Polri untuk turut menjaga kondusifitas pasar dan menugaskan para lurah dan camat untuk mengawasi warganya agar tidak melakukan panic buying.
Selain ketersediaan bahan pangan, Mbak Ita juga memastikan melalui Pertamina ada tambahan konsumsi BBM sehingga 75 SPBU di Kota Semarang telah disiapkan untuk menghadapi hal tersebut.