SEMARANG, beritajateng.tv – Para santriwati tampak khidmat dan serius mengikuti kajian di Pesantren Lansia Roodhiyatam Mardhiyyah. Pesantren ini terletak di Jalan Dewi Sartika RT 09 RW 05, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
Bahkan beberapa santriwati Lansia ada yang berangkat dari ketidakpahaman terhadap nilai keagamaan, pemahaman agama yang parsial, dan tidak sedikit pula yang terbata-bata membaca Al-Qur’an dengan keterbatasan yang ada. Melalui pesantren Lansia ini membantu mereka agar mengeksplorasi nilai-nilai keislaman secara kaffah.
Misalnya Ratna Sukasno, Lansia berusia 77 tahun. Ia sudah dua bulan berada di Pesantren Roodhiyatam Mardhiyyah. “Saya sudah dua bulan di sini, saya senang sekali di sini, saya merasa semangat, segalanya untuk persiapan bekal menghadap kepada-Nya,” kata Ratna.
Lebih lanjut ia menuturkan, “di sini belajar masalah fikih, Al-Qur’an, bagaimana mempersiapkan diri mencari bekal. Setiap hari ada jadwalnya. Saya ikut santri mukim, pesantren Lansia kilat,” ucapnya.
Sementara itu, peserta lainnya di pesantren Lansia, Ida mengaku sangat bersemangat mengikuti kegiatan tersebut. Ia mengatakan bahwa pesantren kilat ini bisa mengisi waktu luang dengan membaca Al-Qur’an. Selain itu, ia juga mempelajari tajwid dan makhrijul huruf agar membuat bacaan Al-Qur’an lebih indah dan sesuai kaidah.
“Bagus sekali, kegiatan ini positif sekali apalagi bagi Lansia untuk menambah ilmu. Melalui kegiatan ini, bisa belajar membaca Al-Qur’an dengan lebih bagus,” dia bisa mengisi bulan Ramadhan dengan memperbanyak mengaji dan bisa menambah pengetahuan juga,” pungkasnya.
Pesantren Kilat, Ilmunya tanpa Waktu Tenggat
Pada dasarnya, mempelajari dan mengeksplorasi nilai-nilai Al-Qur’an bisa saja dilakukan sejak kecil. Bukan tanpa alasan, ada sebuah peribahasa mengatakan bahwa belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu, sementara jika sudah dewasa laksana mengukir di atas air.