Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Tak Hanya Kekeringan, Dinas Ketahanan Pangan Ungkap Pemicu Lonjakan Harga Beras di Jateng

×

Tak Hanya Kekeringan, Dinas Ketahanan Pangan Ungkap Pemicu Lonjakan Harga Beras di Jateng

Sebarkan artikel ini
ilustrasi padi
Ilustrasi padi (Foto: Pixabay)

SEMARANG, beritajateng.tv – Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Dyah Lukisari mengungkap alasan di balik melambungnya harga beras saat ini. Ia menyebut, kekeringan menjadi pemicu utama tingginya harga beras. Pasalnya, fenomena alam itu membuat produksi menurun. Hal ini ia tuturkan usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Kantor Gubernur Jateng, Senin 11 September 2023.

“Bulan September ini sebenarnya sudah mulai defisit dengan kebutuhan yang ada, namun sudah diperkuat dengan cadangan pangan yang impor dari Bulog itu,” bebernya.

Bersinergi dengan Bulog Jateng, Dyah menyebut bantuan pangan berupa 10 kilogram beras yang rilis hari ini merupakan upaya untuk menutupi defisit yang terjadi. Lebih lanjut, regulasi menjadi hal yang sangat penting bagi Dyah. Khususnya aturan yang membatasi petani untuk tidak menjual gabah secara berlebihan kepada perusahaan penggiling.

“Ini persoalannya perusahaan besar langsung masuk kepada produksi Gabah Kering Panen (GKP), jadilah ini jor-jorannya tidak terkendali,” jelasnya.

BACA JUGA:Harga Beras Melambung, Stok di Penggilingan Padi Menipis

Dyah Lukisari Menyarankan Adanya Regulasi

Perihal itu, Dyah menyebut mesti ada regulasi yang mengatur agar perusahaan besar, khususnya penggilingan padi, tidak mengambil GKP secara langsung dari petani. Melainkan mengambil beras yang telah melalui proses penggilingan atau beras pecah kulit.

“Atau dia (perusahaan besar) dibolehkan membeli beras yang sudah melalui proses penggilingan, terkait dia beli berasnya jelek dan harus diubah ke premium kan mereka punya modal. Tetapi memang margin keuntungannya sedikit,” sambungnya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan