SEMARANG, beritajateng.tv – Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) sukses menggelar penyuluhan terkait edukasi dan advokasi kepada kader PKK. Adapun tema yang tim bawakan mengenai penyakit leptospirosis di Aula Balai Desa Kacangan, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, pada Sabtu (9/9/2023) kemarin.
Tim Pengabdian Masyarakat tersebut terdiri dari Dosen Fakultas Kesehatan Udinus dan bekerja sama dengan lembaga penelitian serta Pengabdian Masyarakat Udinus.
Ketua Tim Pengabdian Bayu Yoni Setyo Nugroho, M.P.H menjelaskan, leptospirosis merupakan penyakit yang perlu kita waspadai karena dapat membahayakan nyawa manusia. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jelas Bayu, menunjukkan bahwa kasus leptospirosis di Kabupaten Sragen berada di peringkat 5 dari 32 Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah pada tahun 2022.
Lebih lanjut, Bayu turut menjelaskan bahwa pemahaman mengenai leptospirosis sangat penting karena tingginya ancaman hingga bisa menyebabkan kematian. Dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya kader PKK, Bayu berharap informasi mengenai penyebaran, penanganan, dan pencegahan leptospirosis dapat masyarakat luas pelajari.
“Leptospirosis merupakan penyakit yang perlu kita waspadai terkait bahaya yang penyakit itu timbulkan dan bahkan, dapat menyebabkan kematian. Dengan memahamkan kader mengenai proses penyebaran penyakit, penanganan dan pencegahan penyakit ini diharapkan menjadi jalur pendidikan kesehatan kepada masyarakat luas,” kata Bayu.
Gejala dan Pencegahan Leptospirosis
Bayu menambahkan, leptospirosis disebabkan oleh bakteri leptospira yang hidup di ginjal beberapa jenis hewan, terutama tikus got atau tikus rumah. Oleh karena itu, kondisi lingkungan memainkan peran kunci dalam pencegahan penyebaran penyakit ini.