SEMARANG, beritajateng.tv – Tak lama usai menyatakan diri bergabung lantas terdapuk sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pengarep diragukan mampu membawa partai bernomor urut 15 itu lolos kursi parlemen saat Pemilu 2024 mendatang.
Pengamat politik Universitas Diponegoro Semarang, Nur Hidayat Sardini (NHS), menilai sosoknya belum memiliki rekam jejak yang mumpuni di dunia politik. Sehingga, menurutnya, slogan anak muda yang terus Kaesang gaungkan hanya sebatas jargon.
NHS melihat terpilihnya Kaesang sebagai Ketum PSI tidak serta-merta dapat menaikkan popularitas partai. Terlebih, PSI termasuk partai yang memiliki segmen pemilih yang sedikit dan terbatas.
Menurutnya, keputusan PSI yang menunjuk Kaesang Pengarep sebagai Ketum tidak berpengaruh cukup signifikan. Lantaran selama ini PSI hanya terkenal di DKI Jakarta. Oleh sebab itu, PSI tak memiliki basis massa yang menyebar di seluruh penjuru tanah air, termasuk kawasan pedesaan.
BACA JUGA: Kaesang Pangarep Duduki Kursi Ketua Umum, DPW PSI Jateng Optimis Anak Muda Berminat Gabung Partainya
“PSI hanya partai seputaran Ibu Kota, mereka sudah jelas tidak punya basis pendukung yang mengakar seperti PKB. Lalu untuk penetrasi mereka yang selama ini identik ke kalangan anak muda, itu kenyataannya hanya sebatas jargon,” ucapnya saat beritajateng.tv hubungi, Sabtu, 30 September 2023.
Tak hanya itu, NHS juga mengomentari PSI yang kerap menyebut diri sendiri sebagai partai anak muda. Hal itu, ucap NHS, tidaklah cukup untuk menembus kursi parlemen yang membutuhkan pengalaman geopolitik dan strategi politik. Apalagi, baginya, PSI nihil dukungan massa yang jelas.
Ia mencontohkan hasil Pemilu 2019 silam. Pada saat itu, NHS menyebut penggagas PSI, Grace Natalie, terus mempopulerkan PSI. Namun, sayangnya hal itu tidak mampu membawa PSI lolos ambang batas parlemen sebesar empat persen.