JatengOtomotif

Sebut Pendapatan Daerah Bergantung pada PKB, Bapenda Jateng Dukung Pameran Otomotif di Semarang

×

Sebut Pendapatan Daerah Bergantung pada PKB, Bapenda Jateng Dukung Pameran Otomotif di Semarang

Sebarkan artikel ini
kepala PKB Bapenda Prov Jateng
Kepala Bidang (Kabid) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Bapenda Provinsi Jateng Danang Wicaksono saat menghadiri konferensi pers di Hotel Santika Premiere, Kota Semarang, Rabu 11 Oktober 2023. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Tengah menyebut bahwa pendapatan daerah masih bergantung pada pergerakan pajak kendaraan bermotor (PKB).

Kepala Bidang (Kabid) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Bapenda Provinsi Jateng Danang Wicaksono menyebut PKB Jateng saat ini baru mencapai 69,56 persen dari targetnya sebesar 71 hingga 72 persen.

“Per hari ini, posisi biaya PKB kita baru mencapai 69,56 persen atau sebesar 4,156 triliun,” ujar Danang saat beritajateng.tv temui di Hotel Santika Premiere, Kota Semarang, Rabu 11 Oktober 2023.

Menurutnya, industri otomotif dapat memberikan efek berganda atau multiplier effect dalam konteks perekonomian Jateng. Oleh sebab itu, Bapenda Jateng mendukung pameran otomotif GIIAS Semarang. Adapun acara tersebut akan berlangsung pada 18 hingga 22 Oktober mendatang di Marina Convention Centre, Kota Semarang.

Pameran otomotif

Melalui pameran itu, lanjut Danang, pihaknya dapat sekaligus mengukur minat masyarakat Jateng terhadap industri otomotif dan bagaimana pasar kendaraan bermotor di Jateng berjalan.

“Maka melalui pameran ini, industri yang berhubungan dengan kendaraan bermotor akan bergerak juga. Industri niaga kendaraannya, periklanan, perbengkelan, semua bergerak. Maka multiplier effectnya sangat besar,” bebernya.

BACA JUGA:Jateng Dilirik Industri Otomotif, GIIAS Semarang 2023 Siapkan 14 Brand dan Test Drive, Cek Harga Tiketnya

Hal itu yang kemudian melatar belakangi Pemprov Jateng mendukung penuh penyelenggaraan pameran otomotif terbesar di Jateng tersebut.

Berbeda dengan kota besar lainnya seperti Surabaya, Jakarta, dan Medan, Danang menyebut Kota Semarang ini memiliki cerita yang berbeda.

“GIIAS di Semarang, Jawa Tengah ini punya sejarah yang cukup fundamental. Kalau di Jakarta, Surabaya, Medan itu biasa. Karena pasarnya sudah nampak, tetapi kita perlu berjuang menjadikan GIIAS itu biar ada di Jateng,” kata Danang.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan