SEMARANG, beritajateng.tv – Nama Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan publik belakangan ini karena potensinya untuk maju sebagai calon wakil presiden (Cawapres).
Hal ini pun merupakan hasil dari keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan gugatan syarat batas usia minimal calon presiden (capres) dan cawapres.
Berikut beberapa bisnis yang Gibran miliki, tetapi mengalami kebangkrutan karena faktor tertentu.
Gibran sebelumnya digadang-gadang akan mendampingin Ganjar Pranowo sebagai cawapres. Akan tetapi namanya disebut menjadi cawapres untuk Prabowo Subianto.
Bahkan, anak sulung Jokowi itu juga disebut ke Partai Golkar jika ia memilih mendampingi Prabowo di Pemilu 2024 mendatang.
Namun, tak hanya di bidang politik saja, kakak Kaesang itu ramai menyedot sorotan publik. Tetapi juga kiprah bisnisnya sebelum ia terjun ke dunia politik.
BACA JUGA: Penuhi GOR Jatidiri, 6.000 Orang Nyatakan Kawal Gibran Hingga Final Jadi Wapres
Sama seperti adiknya, ternyata Gibran juga pernah berkecimpung di dunia bisnis.
Dari pantauan beritajateng.tv, Gibran rupanya paling banyak membuka usaha di bidang makanan dan minuman (FnB) yang juga berkolaborasi dengan Kaesang Pangarep, Ketua Umum Solidaritas Indonesia (PSI).
Tampaknya tak semua bisnis yang Gibran dan adiknya jalankan itu berjalan dengan mulus. Terdapat beberapa bisnisnya tutup setelah beberapa tahun diluncurkan.
Bisnis Gibran yang Gulung Tikar
1. Goola
Gibran meluncurkan sebuah bisnis produk minuman tradisional khas Indonesia, seperti Es Diger dengan kemasan modern. Sebelum menjabat sebagai Wali Kota Surakarta, putra Presiden Jokowi itu menyerahkan pengeloaannya pada Kaesang.
Namun, bisnis ini sudah tak lagi berjalan. Seperti yang tampak dalam Instagram @goola_id pada tahun 2020 lalu, sudah tidak ada hal baru yang akun tersebut unggah.
2. Madhang
Bisnis kedua adalah Madhang yang Gibran dan Kaesang luncurkan. Bisnis tersebut hadir dalam bentuk aplikasi untuk menjembatani ibu-ibu yang jago masak dengan pembeli. Aplikasi ini pun diklaim berhasil membantu banyak ibu rumah tangga untuk mandiri secara finansial.
Namun, pada Februari 2022 lalu, tak sedikit pengguna yang menanyakan eksistensi dari aplikasi ini.
“Tolong dong dana di aplikasi saya tidak kembali. Aplikasi tidak bisa dibuka, DM di IG tidak pernah di balas, kontak CS di WA juga tidak aktif, website tidak ada. Gimana ini uang mangpi saya di aplikasi tidak balik. Tolong dong @madhang.id,” tulis salah satu pengguna Instagram, @ttresure_tangsel.
3. Ternakopi
Pada 2019 lalu, Kakak beradik itu kembali bersama mengembangkan Ternakopi. Sebelum pandemi Covid-19, Ternakopi memiliki sekitar 40 toko yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Namun, Kaesang mengaku bisnis ini telah tutup akibat tidak laku di pasaran.