SEMARANG, beritajateng.tv – Di tengah gencarnya modernisasi Kota Semarang, rupanya masih ada banyak peninggalan masa lalu, salah satunya adalah Museum Perjuangan Mandala Bhakti.
Jika kamu sedang mengunjungi kawasan Simpang Lima Semarang, cobalah untuk mampir ke Jalan Mgr Sugiopranoto yang ada di sekitar Tugu Muda.
Di sekitar Tugu Muda tersebut, kamu kana menjumpai Museum Mandal Bhakti, sebuah bangunan klasik dari jaman Belanda.
Nantinya, kamu akan melihat dari segi fisik bangunan bahwa Museum Mandala Bhakti menyimpan sejarah yang menarik untuk kamu ketahui.
Museum Mandala Bhakti awalnya bernama Raad van Justitie (Gedung Pengadilan Tinggi) dan dibangun sekitar tahun 1930-an.
Memasuki halaman bangunan ini, kamu akan menemukan sebuah prasasti besar yang berisikan Sapta Marga prajurit. Nampaknya hal inilah yang kemudian merepresentasikan isi di balik bangunan klasik beratapkan genting ini.
Bangunan ini digunakan sebagai markas polisi militer atau Kenpetai pada masa penjajahan Jepang.
Gedung Museum ini berhasil jatuh ke tangan para pemuda Indonesia lalu menjadi Markas Besar Komando Wilayah Pertahanan II Kodam IV/Diponegoro.
BACA JUGA: Cegah Koleksi Agar Tak Rusak, Begini Cara Museum Ranggawarsita Rawat Meriam Berusia Ratusan Tahun
Tak lama setelah menjadi Markas Besar Komando wilayah Pertahanan II Kodam IV/Diponegoro, gedung ini berhasil di ambil alih kembali oleh Belanda.
Saat itu gedung ini merupakan tempat untuk tentara kerajaan Belanda. Lalu, pada tahun 1949 di bawah pimpinan kolonel Gatot Subroto, gedung ini di ubah menjadi Markas Kodam VII Diponegoro.