SEMARANG, beritajateng.tv – Festival Dugderan menjadi tradisi tahunan menjelang datangnya bulan Ramadan di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Tahun ini, Festival Dugderan digelar sejak 28 Februari 2024 lalu hingga 8 Maret 2024. Sedangkan, kirab akan diadakan pada Sabtu, 9 Maret 2024 mendatang.
Momentum penanda masuknya bulan Ramadan itu disambut suka cita oleh masyarakat Semarang. Pasalnya, Festival Dugderan berlangsung secara meriah layaknya pasar malam.
Puluhan pedagang mulai dari kuliner, mainan anak-anak, fesyen, hingga pernak-pernik memadati kawasan Masjid Agung Kauman. Salah satunya ialah mainan anak-anak Warak Ngendog.
Warak Ngendog sendiri adalah hewan imajiner dan maskot dalam Festival Dugderan. Merupakan simbol pemersatu tiga etnis mayoritas yang ada di Semarang, bagian-bagian tubuh Warak Ngendog menggambarkan tiga kesatuan, yakni naga (Cina), buraq (Arab), dan kambing (Jawa).
BACA JUGA: Tradisi Dugderan 2024 Bakal Lebih Meriah, Ada Bedug Raksasa dan Gunungan Kue Ganjel Rel Lebih Banyak
Musarofah, penjual mainan Warak Ngendog, mengungkapkan, saat ini tak banyak orang yang masih menjual mainan itu. Ia mengklaim bahwa hanya ia satu-satunya penjual Warak Ngendog yang tersisa di Festival Dugderan tahun ini.
“Penjual Warak Ngendog cuma saya aja di sini, makanya kalo nawar enggak boleh. Pengunjung saya suruh ke sana [muter] dulu, akhirnya balik sini karena memang enggak ada yang lain,” katanya saat beritajateng.tv temui, Selasa, 5 Maret 2024.
Ia menjelaskan, Warak Ngendog memang mainan khas Semarang yang penjualannya hanya ada saat menjelang Ramadan di Festival Dugderan. Tak heran jika tiap tahunnya ia berhasil menjual puluhan mainan Warak Ngendog.