SEMARANG, beritajateng.tv – Banyak orang yang masih menganggap kartu tarot sebagai ramalan karena bisa melihat nasib masa depan, mulai dari ekonomi, karir, hingga asmara. Bahkan tak sedikit orang yang menganggap tarot berkaitan dengan hal mistis, musyrik, dan supranatural.
Namun, hal tersebut tak sepenuhnya benar. Nyatanya, terdapat jenis tarot yang jauh dari hal-hal supranatural, yaitu tarot psikologis.
Arum Sukma Kinasih, salah satu konselor tarot yang juga psikolog klinis di Kota Semarang menjelaskan, tarot psikologis bertujuan untuk membimbing seseorang dalam memahami kondisi dirinya. Tak seperti tarot umumnya yang lebih fokus meramal nasib masa depan.
Oleh karenanya, kata dia, tarot psikologis cenderung lebih kompleks daripada tarot pada umumnya.
“Misal kita ingin lebih kenal apa yg terjadi dengan diri kita, apa problem dan bagaimana menatanya, bisa juga untuk memahami relasi, pekerjaan, hingga potensi diri,” katanya saat beritajateng.tv temui, Kamis, 14 Maret 2024.
BACA JUGA: Manfaat Puasa dalam Psikologi, Mengatur Emosi Diri hingga Konsep Belief
Arum melanjutkan, meski sama-sama menggunakan media kartu, namun tarot psikologis tak sekadar melihat bagaimana masa depan seseorang. Tarot psikologis lebih dari itu.
Menurutnya, tarot psikologis akan melihat refleksi atau pengaruh masa lalu seseorang terhadap kondisinya saat ini. Sehingga, dengan media tarot, seseorang dapat mencari cara untuk menata masa depannya menjadi lebih baik.
Tarot psikologis: Masalah asmara paling sering klien tanyakan
Lebih lanjut, Arum mengungkapkan jika kebanyakan kliennya ingin melihat kondisi dirinya dan lingkungan sekitarnya. Mulai dari karir, ekonomi, hingga asmara.
Ia menyebut, masalah yang paling sering ia tangani ialah asmara. Misal, seseorang ingin memahami pasangan mereka seperti apa dan bagaimana cara mengenal pasangan mereka.