SEMARANG, beritajateng.tv – Rombongan 40 bhikkhu thudong atau biksu yang menjalankan ritual berjalan kaki tiba di Kota Semarang, hari Rabu, 15 Mei 2024 petang. Mereka lebih tepatnya sampai di Vihara Buddhadipa, Pakintelan jam 6 petang.
Kedatangan rombongan yang terdiri dari 30 biksu asal Thailand dan 10 biksu asal Indonesia tersebut mendapat meriah warga sekitar. Sesekali warga melemparkan bunga mawar merah dan mawar putih.
Para biksu kemudian melakukan penghormatan dan doa di dalam Vihara Buddhadipa. Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan menuju Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti dengan berjalan kaki.
“Malam hari ini Biksu Thudong melakukan napak tilas perjalanan dari Vihara Buddhadipa Pakinetelan menuju ke Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti, Pudakpayung, Banyumanik. Mereka melintas kurang lebih 1 kilo meter dan melalui sungai sakral, sungai Kaligarang,” ungkap Koordinator Bhikkhu Thudong 2024 Kota Semarang, Wahyudi Santiphala kepada beritajateng.tv, usai acara.
BACA JUGA: Sambut Kedatangan Biksu Thudong, Pj Gubernur Jateng Siap Kawal Hingga Perayaan Waisak 2024
Wahyudi menjelaskan, Sungai Kaligarang dianggap sakral lantaran memiliki sejarah panjang. Saat itu, tepatnya tahun 1950-an, para bhante atau biksu melatih diri dan belajar meditasi di pinggiran Sungai Kaligarang.
Oleh karenanya, setibanya di Kota Semarang, para biksu singgah terlebih dahulu di Vihara Buddhadipa dan melintasi Sungai Kaligarang untuk melakukan napak tilas. Hal tersebut sekaligus melengkapi perjalanan spiritual para biksu.
“Dengan harapan dapat merenungkan nilai-nilai yang telah dibangun para pendahulunya sebelum merayakan Waisak di Candi Borobudur,” sambungnya.
Biksu Thudong lanjutkan perjalanan ke Candi Borobudur
Sementara itu, Bhante Kamsai Sumano Mahathera mengucapkan terima kasih atas sambutan dan dukungan yang diberikan oleh masyarakat sekitar Vihara Buddhadipa Pakintelan. Padahal, mayoritas masyarakat sekitar beragama Muslim.