SEMARANG, beritajateng.tv – Penolakan terhadap potongan gaji untuk Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) sebesar 3 persen kini meluas.
Puluhan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jawa Tengah menggelar unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis, 6 Juni 2024 sore.
Pantauan beritajateng.tv, puluhan buruh yang mengenakan seragam dan membawa bendera FSPMI itu tiba di Jalan Pahlawan pukul 15.00 WIB. Dengan membawa mobil milik Partai Buruh, satu per satu buruh yang hadir bergiliran menyampaikan orasi mereka.
Dalam aksi unjuk rasa itu, salah seorang orator buruh perempuan menyebut kebijakan potongan gaji 3 persen untuk Tapera ini merupakan hal yang gila-gilaan.
“Mau tidak mau, Moeldoko bilang ini tidak boleh ditunda. Itu namanya program edan-edanan. Kalau tidak edan, bisa musyawarahkan,” ujar buruh perempuan dalam orasinya.
Buruh Jawa Tengah kuliti program Tapera
Perwakilan buruh itu pun tak henti-hentinya menyinggung kebijakan itu sebagai hadiah dari Presiden RI, Joko Widodo, di akhir masa jabatannya.
“Kita bangun pagi, kerja, pulang, berharap ada nilai lebih dari gaji kita. Tapi akhirnya pemerintah akan memberikan ‘gaji terindah’ di ujung jabatan presidennya, dengan adanya Tapera,” ucapnya lantang.
Bahkan, perwakilan buruh perempuan yang melakukan orasi itu meyakini kebijakan potongan gaji untuk Tapera tetap akan berlaku.