Scroll Untuk Baca Artikel
Gaya Hidup

Viral, Seluncuran di Banjir Kanal Barat Ternyata Sudah Ada Sejak Zaman Belanda Lho! Ini Sejarahnya

×

Viral, Seluncuran di Banjir Kanal Barat Ternyata Sudah Ada Sejak Zaman Belanda Lho! Ini Sejarahnya

Sebarkan artikel ini
banjir kanal barat viral
Puluhan masyarakat Semarang bermain di Bendungan Pleret, Banjir Kanal Barat. Ternyata aksi berseluncur di Bendungan Pleret sudah ada sejak zaman Belanda. (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tvBanjir Kanal Barat kembali viral di media sosial. Kali ini, Banjir Kanal Barat atau tepatnya Bendungan Pleret viral lantaran ramai bocah-bocah yang berseluncur di sana tiap sore hari.

Dengan gembira, mereka meluncur bersama-sama dari atas bendungan menuju bagian bawah. Bocah-bocah ini tampak bersenang-senang meski dengan cara sederhana.

Kendati sederhana, namun aksi bocah-bocah itu menarik perhatian masyarakat Semarang. Puluhan pengunjung pun kini memadati kawasan Banjir Kanal Barat tiap sorenya.

Namun siapa sangka, jauh sebelum aksi bocah berseluncur di tempat tersebut viral baru-baru di media sosial, ternyata aksi serupa sudah ada sejak masa kolonial Belanda.

Sejarawan Semarang, Rukardi Achmadi menuturkan, bocah yang bermain seluncuran udah ada sejak lebih dari seratus tahun yang lalu. Tepatnya sejak 23 Januari 1897 atau abad 20.

BACA JUGA: Serunya Bocah Bermain Air di Bendungan Banjir Kanal Barat, Wahana Gratis dan Jadi Spot Hunting Fotografer

Ia menjelaskan, bendungan yang viral tersebut merupakan peninggalan Pemerintah Belanda yang pembangunan awal bertujuan untuk mengendalikan banjir sekaligus mengairi sawah. Namanya waktu itu ialah Western Bandjirkanaal.

“Pada akhir abad 19, jadi dulu Kaligarang alirannya menuju Kali Semarang, jadi dari selatan nggak lurus ke laut tapi berkelok-kelok tengah kota,” ceritanya kepada beritajateng.tv, Jumat, 19 Juni 2024.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan