Scroll Untuk Baca Artikel
Peristiwa

Nekat Bunuh Diri, Dokter Muda PPDS FK Undip Ternyata Sempat Isi Survei Depresi

×

Nekat Bunuh Diri, Dokter Muda PPDS FK Undip Ternyata Sempat Isi Survei Depresi

Sebarkan artikel ini
ilustrasi wanita depresi
Ilustrasi wanita depresi. (foto: Pexels/Pixabay)

SEMARANG, beritajateng.tv – Mahasiswi Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ditemukan meninggal karena bunuh diri di Semarang. Mahasiswi tersebut merupakan dokter yang tengah menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Undip.

Dokter muda ini bernama dr. Aulia Risma Lestari (30). Korban melakukan bunuh diri dengan menyuntikkan obat penenang.

Kuat dugaan bahwa mahasiswa kedokteran Undip itu mengakhiri hidup dalam kamar kosnya di Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang, Senin, 12 Agustus 2024 lalu.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam sekaligus Vaksinator Istana Negara dr Andi Khomeini Takdir Haruni mengungkap rekam jejak korban. Dari sana, terungkap bahwa dokter muda yang bunuh diri ternyata pernah mengisi sebuah survei Kementerian Kesehatan.

Adapun survei dari Kementerian Kesehatan tersebut adalah tentang depresi.

BACA JUGA: Mahasiswa Dokter Spesialis Undip Ditemukan Bunuh Diri, Suntik Obat Penenang

Hal ini terungkap dari salah satu akun X bernama @dr_koko28, seperti beritajateng.tv kutip pada Kamis, 15 Agustus 2024.

Kabar tersebut menurutnya adalah kehilangan berharga dan harus menjadi pertama sekaligus terakhir.

“Sebuah kehilangan berharga. Apapun penyebab kematian beliau, harusnya itu jadi kasus yang pertama dan terakhir.” katanya lagi.

Dokter Andi Khomeini lantas mengatakan bahwa saat ini sebagai dokter senior harus perlakukan junior dengan pendekatan baru.

“Bagaimana kita memandang dan memperlakukan dokter junior dan PPDS ini jelas perlu bentuk pendekatan baru yang lebih memanusiakan mereka. Resiprokal.” pungkasnya.

Sebelumnya, Kapolsek Gajahmungkur, Kompol Agus Hartono membenarkan penemuan korban. Ia menyebut bahwa awalnya, pacar korban menaruh kecurigaan lantaran tak bisa menghubungi korban sejak pagi.

Setelah itu, pacar korban kemudian meminta tolong rekan korban untuk mengecek kamar korban. Namun kamar korban berada dalam posisi terkunci dari dalam.

“Nah minta tolong temennya itu, temennya itu kok dicek tutupan mungkin (mikirnya) di kos-kosan Tembalang sana, dicek ke Tembalang sana (juga) kosong,” ungkap Agus kepada beritajateng.tv.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan