Derap Nusantara

Program MBKM, Kementan Terjunkan Ribuan Mahasiswa Pertanian di 10 Provinsi Termasuk Jateng

×

Program MBKM, Kementan Terjunkan Ribuan Mahasiswa Pertanian di 10 Provinsi Termasuk Jateng

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa Pertanian
Kegiatan mahasiswa peserta program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian Pertanian. (ant)

SEMARANG, beritajateng.tv – Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan mahasiswa dan sarjana pertanian memegang peran penting dan strategis dalam membangun pertanian modern di Indonesia demi mencapai tujuan swasembada pangan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Idha Widi Arsanti, juga menekankan pentingnya teknologi dalam menarik minat generasi muda untuk berkarier di sektor pertanian.

“Anak muda sekarang berpikir bekerja di sawah itu identik dengan panas dan kotor. Padahal kita ingin mengenalkan alsintan (alat dan mesin pertanian) yang modern, semuanya sudah menggunakan traktor, combine, yang memudahkan petani,” ujar Idha.

Oleh karena itu, Kementan melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berkomitmen untuk mendorong pengembangan sumber daya manusia unggul di sektor pertanian.

BACA JUGA: Borobudur Dikembangkan Destinasi Pariwisata Super Prioritas, Ada Pasar Seni Hingga Museum

Program itu memberikan mahasiswa pengalaman langsung dalam menghadapi tantangan pertanian modern seperti perubahan iklim hingga pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Hal tersebut juga sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, yang mengatakan bahwa pemerintah terus mereformasi pertanian tradisional ke pertanian modern yang lebih efisien.

Pertanian modern harapannya dapat menarik minat anak muda, terutama dalam memasuki era bonus demografi. Mentan meyakini bahwa Indonesia dapat mencapai swasembada pangan melalui upaya kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah.

Program MBKM Kementerian Pertanian untuk mahasiswa pertanian

Program MBKM Kementerian Pertanian, yang juga mencakup program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) sebagai bagiannya, diikuti oleh 1.105 mahasiswa dan melibatkan 278 alumni dari Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia. Hingga tahun ini, Kementan telah menerjunkan lebih dari 3.000 mahasiswa dalam Program MBKM.

Program ini merupakan hasil kerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Tujuannya yaitu untuk memberikan mahasiswa pengalaman langsung dalam berbagai aspek penting pertanian modern melalui modul pembelajaran yang komprehensif.

Salah satu modul tersebut ialah Agribisnis Lahan Rawa, di mana mahasiswa mempelajari cara memanfaatkan lahan rawa yang memiliki potensi tinggi namun sering kali kurang maksimal.

BACA JUGA: Neraca Perdagangan Jawa Tengah Surplus 45,4 Juta Dolar AS, BPS Ungkap Komoditas Dominan Ekspor

Modul ini memberikan pengetahuan tentang teknik pengelolaan lahan secara efektif agar dapat menjadi sumber produktivitas pertanian yang berkelanjutan.

Selain itu, modul Pengembangan Padi Rawa Terpadu memberikan mahasiswa wawasan mengenai peningkatan produktivitas padi di lahan rawa. Peningkatan itu melalui pendekatan terpadu yang memanfaatkan teknologi terbaru.

Ada juga modul Pengelolaan Lahan Rawa, yang berfokus pada teknik-teknik pengelolaan berkelanjutan untuk menjaga kelestarian lingkungan sambil meningkatkan hasil pertanian.

Lebih lanjut soal program MBKM

Program MBKM ini juga mencakup Kementan Leadership Programme. Tujuannya yakni untuk melatih mahasiswa agar mampu memimpin proyek-proyek pertanian berbasis inovasi, data, dan teknologi.

Mahasiswa beroleh kesempatan untuk menyusun dan memimpin pelaksanaan program yang nyata di lapangan, memperkuat kemampuan kepemimpinan mereka.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan