SEMARANG, beritajateng.tv – Gaya hidup anak muda berpengaruh terhadap kesehatan finansial mereka. Hasil OCBC Financial Fitness Index (FFI) 2024 menunjukkan skor kesehatan finansial masyarakat Indonesia pada tahun 2024 masih di angka 41.25. Padahal skor idealnya adalah 75.
National Network Head OCBC, Jenny Hartanto mengatakan, Hasil riset tersebut juga menunjukkan 80% anak muda menghabiskan uang untuk menyesuaikan dengan gaya hidup teman-temannya. Angka tersebut naik dari semula 73% di tahun 2023.
“Selain itu, sebanyak 35% anak muda mengaku pernah melakukan pengeluaran besar yang impulsif. Ini menandakan potret akan FOMO atau Fear of Missing Out yang kuat masih terjadi di kalangan generasi muda,” ujarnya dalam Media Luncheon, di Hotel Tentrem Semarang, Selasa, 24 September 2024.
BACA JUGA: Bikin Suasana Berbeda, Pasar Senggol Hotel Grand Candi Gelar Turnamen Free Fire Bagi Anak Muda
Melihat fenomena tersebut, pihaknya menawarkan solusi komprehensif melalui produk Nyala yang menyediakan berbagai produk, layanan, dan inovasi.
Salah satunya adalah platform Ruangmenyala.com yang menawarkan keuntungan berlimpah seperti kelas edukasi keuangan dan artikel informatif. Pengguna juga dapat mengecek kesehatan finansial mereka secara gratis dan mendapatkan rekomendasi dari pakar keuangan.
“Kami percaya semua orang masih bisa menikmati gaya hidup yang kekinian namun tetap memiliki kondisi keuangan yang fit,” kata Jenny.
Nyala by OCBC ini memiliki sejumlah keuntungan yang bisa didapat nasabah individu maupun bisnis.
Menurut Jenny, Nyala Bisnis juga sesuai dengan hasil dari Business Fitness Index (BFI) 2024, yang menunjukkan saat ini pelaku UMKM masih menghadapi berbagai tantangan dalam pengelolaan, perencanaan, dan pendanaan bisnis mereka.
OCBC Business Fitness Index 2024 menunjukkan bahwa nilai rata-rata skor UMKM telah mengalami peningkatan menjadi 48 dari skor sebelumnya yang adalah 43,8. Namun masih jauh dari skor ideal yaitu 75. Artinya, mayoritas UMKM Indonesia memiliki kesehatan finansial yang perlu ditingkatkan.
OCBC buka Premium Guest House Semarang
Riset juga mengungkapkan bahwa UMKM yang telah terdaftar sebagai badan usaha memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai manajemen finansial dan perencanaan risiko. Namun, 80% UMKM masih belum terdaftar sebagai badan usaha, dengan hanya 3% yang terdaftar sebagai PT Perorangan.