Kesehatan

Ada 112 Kasus dan 3 Meninggal Akibat DBD di Kota Semarang, Dinkes: Angka Turun, Wolbachia Dinilai Efektif

×

Ada 112 Kasus dan 3 Meninggal Akibat DBD di Kota Semarang, Dinkes: Angka Turun, Wolbachia Dinilai Efektif

Sebarkan artikel ini
Ada 112 Kasus dan 3 Meninggal Akibat DBD di Kota Semarang, Dinkes: Angka Turun, Wolbachia Dinilai Efektif
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) kota Semarang, M. Abdul Hakam. (Ellya/beritajateng.tv)

BACA JUGA: Video Angka DBD Kota Semarang Tembus 231 Kasus

Hakam mengklaim, penurunan kasus ini tak lepas dari upaya intensif surveilans vektor yang Dinas Kesehatan lakukan.

Langkahnya dengan pemeriksaan nyamuk yang rutin di berbagai wilayah. Termasuk pengambilan sampel nyamuk untuk di uji apakah mengandung virus dengue atau tidak.

“Kalau ada temuan positif, maka perlu ada pemeriksaan PCR dua sampai tiga kali dalam seminggu selama tiga sampai empat pekan berturut-turut,” jelasnya.

Sementara itu, dia menambahkan, salah satu strategi yang menurutnya efektif dalam pengendalian kasus DBD adalah penerapan teknologi Wolbachia.

Dengan memanfaatkan bakteri wolbachia untuk menghambat replikasi virus dengue dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti.

“Empat kecamatan sudah kami evaluasi, yakni Kecamatan Banyumanik, Tembalang, Ngaliyan, dan Gunungpati mengalami penurunan signifikan. Bahkan di beberapa wilayah kasus bisa turun dari 100 menjadi di bawah 10,” klaimnya.

Namun dia menyebutkan jika tantangan masih ada. Program intervensi di nilai belum bisa menjangkau seluruh wilayah Kota Semarang akibat keterbatasan anggaran.

Ia menyebut, saat ini, baru 37 kelurahan dari 12 kecamatan tambahan yang masuk dalam program penanganan.

Lebih lanjut, Hakam menerangkan perluasan wilayah intervensi Wolbachia masih dalam tahap pembahasan dengan Kementerian Kesehatan.

Adapun dia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Mengingat musim kemarau tahun ini masih di selingi hujan yang memperbesar potensi genangan air sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti.

“Harapannya bisa menjangkau lebih banyak wilayah agar kasus DBD terus menurun, terutama di daerah-daerah yang selama ini jadi langganan kasus tinggi,” ungkapnya.  (*)

Editor: Elly Amaliyah

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan