“Pompa itu kan mesin, dan mesin harus dijaga. Jadi ada tim khusus yang mengawasi terus menerus agar pompa berjalan efektif,” kata Luthfi.
Mitigasi Melalui Program Mageri Segoro
Selain penanganan teknis, Gubernur Luthfi menekankan pentingnya pendidikan mitigasi bencana bagi masyarakat. Salah satu program unggulan yang sudah berjalan adalah Mageri Segoro, yang terlaksana di sepanjang 971 kilometer garis pantai utara Jawa Tengah, melibatkan 17 kabupaten/kota pesisir.
Program ini berfokus pada pelestarian lingkungan pesisir, rehabilitasi mangrove, serta peningkatan kesadaran masyarakat terhadap dampak perubahan iklim dan pentingnya pengelolaan sampah.
“Kita harus biasakan masyarakat untuk tidak buang sampah sembarangan. Edukasi ini harus mulai sejak dini supaya pencegahan dan penanganan bisa berjalan seimbang,” tegasnya.
Luthfi menegaskan bahwa penanganan banjir tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah daerah atau pusat saja. Semua elemen harus terlibat aktif, mulai dari aparat, relawan, hingga masyarakat di lingkungan terdampak.
“Kerja-kerja penanganan banjir ini tidak bisa di lakukan secara personal. Bukan hanya gubernur, bukan hanya bupati. Semua komponen harus bergerak bersama,” tutupnya. (*)
Editor: Farah Nazila













