SEMARANG, beritajateng.tv – Langit Kota Semarang masih nampak kelabu. Rintik gerimis masih membasahi jalan-jalan di ibu kota Provinsi Jawa Tengah ini. Suasana kehangatan justu nampak di Warung Soto Pak Wito Cabang Kariadi, Kota Semarang. Senyum hangat nampak dari wajah-wajah para penyandang difabel saat berbincang dengan Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi di warung tersebut.
Ahmad Luthfi tampak tak canggung sama sekali saat bertemu, berdialog, dan menyaksikan anak-anak difabel unjuk kebolehan. Ya. Itulah cara sederhana orang nomor satu di Jawa Tengah itu untuk berbagi kebahagiaan dengan kelompok difabel.
“Saya adalah bapaknya difabel Jawa Tengah. Setiap (kunjungan) di wilayah pasti saya temui. Saya juga punya anak difabel, dari kecil dekat dengan saya, dan saya tidak pernah malu dan canggung,” kata Luthfi saat berdialog dengan kelompok difabel.
BACA JUGA: Sambangi Korban Banjir, Ahmad Luthfi Pastikan Bantuan Tepat Sasaran
Ahmad Luthfi, Bapak Difabel
Luthfi kembali menegaskan bahwa kelompok difabel tidak hanya sebagai objek semata, tetapi memiliki hak yang sama dengan kelompok masyarakat lainnya. Kesetaraan hak untuk kelompok difabel itulah yang terus digaungkan di Provinsi Jawa Tengah. Tentunya dengan kolaborasi antara pemerintah provinsi melalui dinas sosial, kementerian terkait, serta seluruh kelompok masyarakat.
“Mereka mempunyai suatu kebahagiaan di tengah kekurangan yang dimiliki. Ini yang menjadi concern kita, sehingga pemerintah dan negara hadir,” kata dia.
Sebagai informasi, jumlah penyandang disabilitas di Jawa Tengah sebanyak 117.404 orang atau 0,003% dari total penduduk. Ahmad Luthfi mengaku, Pemprov Jateng memiliki perhatian khusus terhadap kelompok disabilitas/difabel untuk mewujudkan Jateng inklusi.
Perhatian itu diwujudkan dalam langkah nyata seperti membantu pemenuhan kebutuhan dasar, mengupayakan pendidikan, mendorong terbukanya lapangan pekerjaan, penyediaan aksesibilitas dan berbagai kebutuhan penyandang disabilitas.













