SEMARANG, beritajateng.tv – Upaya pemblokiran jalan sebagai bentuk protes terhadap aturan ODOL nyaris berlanjut di wilayah perbatasan Kabupaten Semarang dengan Kabupaten Boyolali, Kamis, 19 Juni 2025 malam.
Puluhan sopir berikut truk mereka terpantau masih terkonsentrasi di Sruwen, Kecamatan Tengaran, hingga menjelang petang. Ditengarai mereka bakal melanjutkan aksi pemblokiran jalan semarang-Solo.
Namun, upaya ini berhasil diantisipasi usai Kapolres Semarang, AKBP Ratna Quratul Ainy, beserta sejumlah pejabat utama Polres Semarang melakukan pendekatan dialogis dengan para sopir di lokasi.
BACA JUGA: Protes Kebijakan ODOL, Ratusan Awak Truk Blokir Jalur Semarang-Solo, Tingkir Salatiga Lumpuh
Kapolres bersama Wakapolres, Kasatlantas, serta Kasat Sabhara Polres Semarang menemui sedikitnya 15 orang sopir yang mewakili berbagai jenis angkutan barang untuk berdialog.
Dalam kesempatan ini, AKBP Ratna menyampaikan para sopir truk berhak menyampaikan aspirasinya. Namun, mereka tidak harus sampai menggangu kepentingan umum, baik lalu lintas maupun aktivitas masyarakat lain.
“Silakan menyalurkan aspirasi, namun jangan sampai mengganggu dan mengorbankan kepentingan masyarakat umum, apalagi memblokir jalan utama,” ungkapnya.