Lombanya pun bebas, seperti dongeng, maupun hikayat. Hal yang terpenting adalah lomba ini di amini kepala desa dan salah satu tokoh masyarakat yang ada di desa. Apa yang diceritakan tersebut bersumber dari kondisi yang ada di desa,” jelas Sugito.
Sugito menambahkan, lomba literasi budaya desa dapat diikuti oleh seluruh warga Negara Indonesia. Peserta dapat menulis mengenai sejarah maupun literasi berbagai budaya yang ada di desa,” tambah Sugito.
BACA JUGA: Gali Potensi Semarang untuk Kota MICE, Mahasiswa PNJ Kampus Demak Gelar Konferensi NUSAMICE 2024
Sementara itu, Bupati Demak Eistianah mengapresiasi positif Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Berkat mereka, budaya dan pariwisata kabupaten Demak terangkat di kancah nasional melalui lomba desa Nusantara.
“Ini (merupakan) kebanggaan bagi kami masyarakat Demak, mengingat pak menteri langsung yang memilih dan menginginkan launching Lomba Desa Nusantara,” Pungkas Eistianah. (*)