Semarang, 6/7 (BeritaJateng.tv) – Pekan Special Olympic Nasional (Pesonas) menggelar acara bernuansa seni disamping pertandingan olah raga untuk anak-anak bertalenta khusus. Acara ini diadakan untuk mengasah rasa yang mereka miliki melalui berbagai bentuk karya seni.
“Kelemahan anak-anak bertalenta khusus ini adalah soal intelektual, tapi mereka memiliki sensitifitas yang tinggi, yang bisa dimunculkan melalui karya seni. Rasa sensitif yang terkelola dengan baik bisa ditampilkan melalui berbagai bentuk, seperti lukisan, nyanyian atau tarian,” kata Warsito Ellwein, Ketua Special Olympic Indonesia (Soina).
Diakuinya, berbagai karya seni yang dihasilkan anak-anak bertalenta khusus bisa sangat berbeda dengan karya seni pada umumnya. Namun bersandar pada pendapat Ki Hajar Dewantoro, kata Warsito, apapun yang dihasilkan dapat masuk kategori karya seni.
“Seluruh coretan berpotensi jadi lukisan, apapun bentuk gerakan bisa jadi tarian, suara yang dihasilkan bisa jadi nyanyian dan bunyi yang diperdengarkan bisa menjadi musik,” ujarnya mengutip pendapat Ki Hajar Dewantoro.
Untuk itulah perlu disediakan ruang yang luas agar perspektif yang berkembang mengenai anak-anak bertalenta khusus ini tetap positif. Lukisan, tarian, dan nyanyian anak-anak yang memiliki tingkat kecerdasan di bawah rata-rata ini tetap membawa kebahagian untuk semua pihak.