SEMARANG, beritajateng.tv – Isu kepemilikan rumah terus ramai masyarakat perbincangkan. Pasalnya, pemerintah ngotot untuk melanjutkan program tabungan perumahan rakyat (Tapera) meski mendapat gelombang protes.
Terbaru, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menilai Generasi Z atau Gen Z akan kesulitan membeli rumah jika tidak dibantu dalam pendanaan.
Pendapat berbeda muncul dari Pengamat Sosial asal Kota Semarang, Hermawan Pancasiwi. Hermawan menuturkan, alih-alih kesulitan membeli rumah, Generasi Z malah tak lagi tertarik akan hunian bernama rumah.
Lebih-lebih berupa rumah tapak. Sebab, menurut Hermawan, Gen Z menganggap rumah sebagai hal yang merepotkan.
“Rumah tapak sering kali menjadi sesuatu yang mungkin membuat mereka repot, mereka akan cenderung memilih hunian seperti apartemen dan kondominium,” jelasnya saat beritajateng.tv hubungi, Rabu, 5 Juni 2024.
Hermawan menjelaskan, Gen Z cenderung enggan repot oleh urusan-urusan rumah tangga di tengah kesibukan aktivitas sehari-hari. Misalnya, membersihkan halaman rumah, menyiram taman, hingga memperbaiki genteng.
Saat ini, hal yang serba praktislah yang menjadi ciri khas Gen Z. Dan hal tersebut tidak bisa mereka dapat jika tinggal di rumah tapak. Hermawan berpendapat, Gen Z memandang rumah tak lagi sebagai kebutuhan primer.