“Jika tambah dengan penundaan pengangkatan itu akan semakin menyakiti hati CASN. Terutama, non-ASN yang usianya mendekati Batas Usia Pensiun (BUP),” sambung Muhdi.
Muhdi akui kebingungan, Februari lalu BKN janjikan pengangkatan CASN 2024 sesuai jadwal
Selain itu, Muhdi turut mengutarakan kebingungannya. Alasannya, Komite I DPD RI baru saja menggelar rapat kerja dengan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada 24 Februari 2025 lalu.
Muhdi menuturkan, Kepala BKN melaporkan pengangkatan ASN akan berjalan sesuai rencana dalam rapat tersebut.
Berdasarkan laporan, peserta tahap I dari 676.482 CASN PPPK penuh waktu, sebanyak 671.667 sudah mengisi daftar riwayat hidup (DRH) dan seleksi tahap II untuk formasi ASN PPPK yang tersisa formasinya 329.671 sudah masuk ke masa sanggah dan terjadwal Mei 2025 pengumuman dan bulan Juni 2025 pengisian DRH.
Namun, 10 hari setelah rapat, muncul pengumumam penundaan dengan berbagai alasan.
“Sulit percaya jika ini bukan atas kebijakan atau sepengetahuan Presiden. Kami mendesak Presiden Prabowo mencabut kebijakan penundaan ini,” tegasnya.
Ia mengaku banyak mendapat keluhan dari para CASN dari Jawa Tengah dan sekitarnya. Mereka merasa terpukul dengan kebijakan pemerintah yang ia nilai sangat merugikan CASN ini. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi
Respon (1)