SEMARANG, beritajateng.tv – Angka kelahiran di Kota Semarang menunjukkan penurunan dalam beberapa tahun terkahir. Data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Semarang, pada tahun 2022 terdapat 28.894 akta kelahiran yang terbit.
Angka ini menurun menjadi 26.053 pada 2023, kemudian kembali turun menjadi 20.744 pada 2024. Sementara itu, di tahun 2025, hingga bulan Juni baru 10.066 akta kelahiran tercatat.
“Sehingga ada kecenderungan memang turun,” kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Semarang, Yudi Hardianto Wibowo.
Yudi menjelaskan, menurunnya angka kelahiran ini tak bisa kita lihat sebagai angka tunggal yang berdiri sendiri. Ia menilai fenomena tersebut berkaitan dengan berbagai faktor sosial dan ekonomi. Termasuk tren perubahan tempat tinggal generasi muda serta pergeseran pola hidup masyarakat.
Salah satu dampak dari penurunan kelahiran ini terlihat dari berkurangnya jumlah peserta didik di beberapa Sekolah Dasar (SD) yang berada di pusat kota.
Menurut Yudi, hal ini bisa saja terkait dengan kecenderungan generasi muda untuk tinggal di kawasan pinggiran. Seperti Tembalang, Ngaliyan, dan Tugu, mengikuti gelombang pembangunan perumahan yang lebih terjangkau di area tersebut.
“Sehingga itu menyebabkan kemungkinan-kemungkinan yang menurut saya, menyebabkan SD yang di tengah-tengah kota itu kemarin sempat kekurangan murid,” terang Yudi.