SEMARANG, beritajateng.tv – Kementerian Ketenagakerjaan RI (Kemnaker) mencatat angka pemutusan hubungan kerja (PHK) di Jawa Tengah (Jateng) mencapai 10.995 orang sepanjang 2025. Angka itu mengantarkan Jateng menjadi daerah dengan PHK tertinggi secara nasional.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng, Ahmad Aziz, menyebut mayoritas karyawan terkena PHK itu berasal dari Sritex Grup, yang terdampak usai perusahaan dinyatakan pailit awal tahun ini.
“Sebanyak 10.965 pekerja dari jumlah tersebut berasal dari PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) dan anak usahanya. Gelombang PHK terjadi di beberapa pabrik grup tekstil itu, yang tersebar di Sukoharjo, Boyolali, dan Semarang. Kalau tidak karena Sritex, [jumlah PHK] kita sedikit,” ujar Aziz saat beritajateng.tv konfirmasi, Sabtu, 2 Agustus 2025.
BACA JUGA: Sektor Hotel di Jateng Masih Terpuruk, PHK Berkedok ‘Unpaid Leave’ Marak Terjadi
Meski begitu, Aziz menyebut beberapa mantan buruh Sritex kini sudah kembali bekerja. Salah satunya melalui PT Citra Busana yang menyewa fasilitas milik Sritex dan mempekerjakan mantan pegawai mereka.
“Yang dari Sritex itu, sekitar 1.400-an sudah bekerja lagi lewat Citra Busana,” akunya.
Namun, jumlah pasti buruh yang terserap kerja kembali masih menunggu laporan resmi dari perusahaan.
Jobfair jadi andalan Disnakertrans Jateng
Tak hanya itu, Disnakertrans Jawa Tengah juga mengandalkan job fair di berbagai daerah sebagai upaya penyerapan pekerja Sritex Group yang kena PHK.
“Kemarin beberapa perusahaan juga ikut job fair di Sukoharjo. Tapi yang sudah terserap belum ada datanya,” ucap Azis.
Ia menambahkan, hampir semua kabupaten/kota kini rutin menggelar bursa kerja.